28% Remaja Perempuan Indonesia Alami Masalah Kecemasan

Remaja perempuan lebih banyak mengalami kecemasan dibandingkan dengan remaja laki-laki di Indonesia.

Menilik masalah kesehatan mental di Indonesia seolah tak pernah ada hentinya. Terutama sejak pandemi COVID-19 berlangsung, masalah kesehatan mental hingga saat ini masih menjadi PR yang harus diselesaikan oleh Indonesia. Ketidakpedulian terhadap pentingnya kesehatan mental adalah pola pikir yang harus diubah terlebih dahulu.

Melansir Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di tahun 2018, sebanyak lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan kesehatan mental dan lebih dari 12 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami depresi. Angka tersebut diperkirakan terus meningkat hingga saat ini.

Laporan Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) di tahun 2022 turut menyebutkan bahwa sebanyak 1 dari 3 remaja memiliki 1 masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir. Angka tersebut setara dengan 15,5 juta jiwa.

Terdapat total 5 masalah kesehatan mental yang sering dialami remaja Indonesia, yakni depresi, kecemasan, stress pasca-trauma, masalah perilaku, dan masalah terkait pemusatan perhatian dan/atau hiperaktivitas (ADHD).

28,2% remaja perempuan di Indonesia diduga mengalami kecemasan. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan remaja pria, yakni sebesar 25,4%. Remaja perempuan juga lebih banyak mengalami depresi dan stress pasca-trauma dibandingkan remaja laki-laki.

Meski begitu, masalah perilaku dan ADHD lebih didominasi oleh remaja laki-laki ketimbang perempuan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats Data

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook