AS dan China Kuasai Daftar Negara dengan Pengeluaran Militer Terbesar 2025

Selain Amerika Serikat dan China, negara-negara di Asia juga mendominasi seperti India, Saudi Arabia, dan Jepang juga masuk dalam daftar.

10 Negara dengan Pengeluaran Militer Terbesar di Dunia

(Tahun 2025)
Ukuran Fon:

Ketegangan militer global kembali mencuat setelah konflik bersenjata antara Israel-Iran sepanjang pertengahan 2025. Serangan udara, retorika politik, dan keterlibatan kekuatan asing membuat dunia sekali lagi mengingatkan bahwa perang bukanlah masalah teritorial belaka, melainkan berdampak besar ke seluruh penjuru dunia. Di tengah situasi tersebut, belanja militer negara-negara besar menjadi sorotan. Negara mana yang mengeluarkan anggaran terbesar demi kekuatan militer?

Berdasarkan data terbaru dari CEOWorld Magazine, Amerika Serikat menempati urutan pertama dalam daftar negara dengan pengeluaran militer tertinggi pada tahun 2025, yakni sebesar US$997 miliar. Di bawahnya, China menempati posisi kedua dengan US$314 miliar, disusul Rusia (US$149 miliar), Jerman (US$88,5 miliar), India (US$86,1 miliar), Inggris (US$81,8 miliar), Arab Saudi (US$80,3 miliar), Ukraina (US$64,7 miliar), Prancis (US$64,7 miliar), dan Jepang (US$55,3 miliar).

Jarak antara Amerika Serikat dan negara-negara lainnya sangat mencolok. Bahkan jika digabungkan, total belanja militer China dan Rusia masih belum bisa menyusul total anggaran militer AS. Hal ini justru memperlihatkan dominasi absolut Amerika dalam hal kapabilitas pertahanan dan pengaruh militer global.

Konteks ini makin relevan ketika dikaitkan dengan data dari Global Firepower, yang merilis peringkat kekuatan militer negara-negara dunia berdasarkan power index. AS berada di posisi pertama sebagai militer terkuat, disusul Rusia di posisi kedua, dan China di posisi ketiga. Kombinasi antara pengeluaran besar dan keunggulan strategi menjadikan tiga negara ini sebagai kekuatan utama dalam konstelasi militer dunia.

Namun, kekuatan militer tidak semata diukur dari besarnya angka anggaran. Di balik anggaran miliaran dolar yang harus keluar, ketegangan antar negara membawa dampak yang sangat nyata. Konflik antara Iran dan Israel, misalnya, tak hanya memicu ketidakstabilan kawasan Timur Tengah, tetapi juga berdampak pada lonjakan harga minyak global, gejolak pasar keuangan, dan meningkatnya risiko keamanan di jalur perdagangan internasional. Ketidakpastian ini memaksa banyak negara untuk mempercepat modernisasi pertahanan dan memperkuat posisi strategis mereka bukan hanya untuk tujuan militer, tetapi juga demi menjaga daya tahan ekonomi nasional.

Meski kekuatan militer kerap dijadikan sebagai tolok ukur dominasi suatu negara, kestabilan dunia tak seharusnya bergantung semata pada seberapa besar persenjataan yang dimiliki. Di tengah berbagai konflik geopolitik yang berdampak luas, dunia justru membutuhkan pendekatan yang lebih fokus pada diplomasi, kolaborasi antar negara, dan perlindungan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Menjaga perdamaian tidak selalu berarti memperkuat militer, tapi memastikan bahwa kekuatan tersebut digunakan dengan bijak, dan tidak menjadi alasan baru untuk mempertajam ketegangan situasi global.

Baca Juga: Analisis Emosi Warga Indonesia terhadap Konflik Iran vs Israel

Sumber: 

https://ceoworld.biz/2025/06/29/report-countries-with-the-highest-military-spending-2025/

https://www.sipri.org/sites/default/files/2025-04/2504_fs_milex_2024.pdf

https://www.globalfirepower.com/countries-listing.php

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook