Bukan Gen Z, Milenial Jadi Generasi yang Paling Suka Bayar Cashless

Sebanyak 20% responden Milenial mengaku menerapkan pembayaran nontunai ketika belanja, dua kali lipat dari publik Gen Z yang hanya 10%.

Proporsi Publik yang Melakukan Pembayaran Nontunai Menurut Generasi

(Tahun 2025)
Ukuran Fon:

Seiring kemajuan dunia digital, pembayaran nontunai atau cashless payment kini menjadi bagian penting dari gaya hidup modern di Indonesia. Namun menariknya, berdasarkan data Snapcart, generasi yang paling banyak menggunakan pembayaran nontunai bukan Gen Z yang lebih dikenal sebagai generasi yang melek teknologi.

Generasi Milenial justru tercatat sebagai kelompok yang paling menyukai pembayaran secara nontunai, dengan proporsi sebanyak 20%. Angka ini sejajar dengan kelompok usia di atas 60 tahun yang juga mencatatkan persentase serupa, yaitu 20%.

Popularitas transaksi digital tidak hanya ditentukan oleh faktor usia, melainkan juga oleh kebutuhan praktikal dan kebiasaan finansial masing-masing generasi. Milenial dikenal sebagai kelompok yang aktif dalam aktivitas ekonomi produktif, mulai dari bekerja, berbelanja online, hingga mengelola keuangan digital seperti e-wallet dan mobile banking.

Aktivitas yang padat ini menjadikan efisiensi transaksi sebagai kebutuhan utama, sehingga pembayaran nontunai kerap dipilih kelompok Milenial ketika berbelanja.

Sedangkan Gen X sedikit di bawahnya, yaitu dengan jumlah 19%. Gen Z berada di posisi paling rendah, dengan 10% dari total responden generasi ini yang memilih metode cashless saat membeli sesuatu.

Rendahnya angka pada Gen Z menunjukkan bahwa meski dikenal akrab sebagai generasi yang lahir di era digital, generasi ini belum sepenuhnya mengandalkan transaksi nontunai. Bahkan menurut survei, 43% Gen Z masih mengutamakan pembayaran tunai ketika belanja, didorong oleh faktor psikologis yang dikenal dengan cashless effect.

Gen Z cenderung lebih nyaman menggunakan uang tunai karena bisa melihat langsung sisa uang yang dimiliki. Memegang uang fisik terasa lebih nyata serta membantu dalam mengontrol pengeluaran. Sebaliknya, transaksi nontunai dianggap menjadikan uang lebih cepat hilang tanpa terasa karena tidak terlihat secara fisik, sehingga menimbulkan kesan pengeluaran yang sulit dipantau.

Survei ini menunjukkan bahwa transformasi cashless society atau menuju masyarakat tanpa uang tunai tidak hanya terjadi di kalangan muda, tetapi juga merambah generasi yang lebih matang secara finansial. Dengan dukungan infrastruktur digital serta meluasnya penerimaan pembayaran elektronik, tren cashless di Indonesia dipastikan terus meningkat dan berkembang.

Pengumpulan data dalam survei ini melibatkan 4.991 responden yang dilakukan pada bulan Mei 2025 melalui layanan Snapcart Targeted Audience-based Survey & Crowdsourcing (TASC) Online Survey.

Baca Juga: 5 E-Wallet Paling Sering Dipakai Gen Z & Milenial, Siapa Juaranya?

Sumber:

https://snapcart.global/cash-or-cashless/

https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0022435924000216

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook