Pariwisata menjadi salah satu sektor yang memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi berbagai negara.
Beberapa negara seperti Prancis, Spanyol, India, Yunani, dan Amerika Serikat berhasil menarik jutaan wisatawan setiap tahunnya, sedangkan destinasi lain mencatatkan jumlah kunjungan yang jauh lebih sedikit.
Bangkok, Thailand, menjadi kota yang paling banyak dikunjungi wisatawan di dunia dengan total 22 juta pengunjung setiap tahunnya. Paris, Prancis, menempati posisi kedua dengan lebih dari 17,4 juta pengunjung internasional setiap tahun.
Sebaliknya, terdapat beberapa destinasi wisata dunia yang nyatanya kurang diminati wisatawan. Misalnya, pulau-pulau yang tersebar di Samudra Pasifik biasanya sepi pengunjung lantaran lokasinya yang jauh, sehingga membutuhkan biaya yang mahal dan waktu yang lama untuk bisa sampai ke sana.
Negara-negara lain, meski dekat, kadang mematok biaya wisata yang tinggi, mengakibatkan rendahnya kunjungan wisatawan. Industri pariwisata yang kurang berkembang, reputasi negara yang berbahaya, dan ketidakstabilan politik turut membuat wisatawan enggan berkunjung ke negara tersebut.
Meski begitu, kadang negara-negara yang jarang menerima wisatawan justru menawarkan keindahan alam yang lebih menawan dan pengalaman berlibur yang unik, bahkan melebihi destinasi yang terkenal.
Menurut laporan CEOWORLD Magazine, Tuvalu adalah negara dengan jumlah wisatawan terendah di dunia, dengan hanya 3.700 pengunjung pada tahun 2023.
Negara satu ini memiliki populasi sekitar 12.000 jiwa dan menawarkan keindahan alam berupa air biru, pantai dengan pohon kelapa, dan beragam aktivitas seperti snorkeling dan diving. Namun, penerbangan ke Tuvalu tidak memiliki jadwal tetap, penerbangan dari dan ke bandara internasionalnya hanya ada setiap hari Selasa dan Kamis.
Selanjutnya, Kepulauan Marshall menjadi negara kedua yang paling jarang dikunjungi dengan hanya 6.100 pengunjung pada tahun 2023. Lokasinya berada di Samudra Pasifik antara Filipina dan Hawaii. Kepulauan ini terkenal akan pantai pasir putih yang bersih dan kehidupan laut yang kaya.
Menariknya, dua negara tetangga Indonesia yaitu Timor Leste dan Papua Nugini, turut masuk dalam daftar negara yang paling jarang dikunjungi, masing-masing pada peringkat 14 dan 25.
Timor Leste, yang terletak di ujung timur Pulau Timor memiliki potensi pariwisata yang menarik tapi masih menghadapi beberapa tantangan. Infrastruktur pariwisata yang terbatas, kondisi politik dan sosial yang tidak sepenuhnya stabil, serta promosi pariwisata yang minim menjadi faktor utama penyebab rendahnya jumlah wisatawan.
Meskipun keindahan alam dan budaya negara ini patut diperhitungkan, aksesibilitas dan fasilitas yang belum memadai masih menghambat perkembangan sektor pariwisatanya.
Sementara itu, Papua Nugini yang terletak di Oseania, juga memiliki keragaman budaya dan lanskap alam yang menakjubkan. Namun, akses yang sulit, infrastruktur yang kurang berkembang, serta kondisi sosial dan keamanan yang terkadang menantang membuat kunjungan wisatawan cenderung rendah.
Lebih lanjut, Papua Nugini juga kurang dikenal di pasar pariwisata global, dengan sedikit promosi internasional yang menyoroti keindahan dan keunikan negara ini.
Baca Juga: Daftar 10 Negara Terbaik untuk Wisata Petulangan, Ada Indonesia!