DKI Jakarta Jadi Provinsi dengan Nilai Impor Tertinggi 2024

Kontribusi DKI Jakarta terhadap impor Indonesia mencapai US$69,8 juta atau sekitar 46% dari total impor nasional.

Nilai Impor Beberapa Provinsi Utama Januari–Agustus 2024

Sumber: BPS (Badan Pusat Statsitik)
GoodStats

Perdagangan impor Indonesia selama Januari hingga Agustus 2024 menunjukkan dominasi yang signifikan oleh pelabuhan bongkar di DKI Jakarta. Selain itu, beberapa provinsi lain juga memberikan kontribusi besar dalam mendukung aktivitas impor nasional.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pelabuhan bongkar di DKI Jakarta mencatat kontribusi tertinggi dengan nilai impor mencapai US$69.801,8 juta, atau setara dengan 45,91% dari total impor Indonesia. Angka ini menegaskan peran strategis Jakarta sebagai pusat distribusi dan perdagangan utama di Indonesia. Infrastruktur pelabuhan yang canggih dan kedekatan dengan pusat bisnis membuat Jakarta menjadi pilihan utama untuk kegiatan impor.

Setelah DKI Jakarta, Jawa Timur menjadi provinsi dengan kontribusi impor tertinggi kedua, yaitu sebesar US$19.680,6 juta atau 12,94%. Sebagai pusat industri manufaktur, Jawa Timur menyerap banyak bahan baku dan barang modal dari luar negeri untuk mendukung aktivitas produksinya.

Kepulauan Riau menyusul dengan nilai impor sebesar US$10.873,3 juta (7,15%). Letaknya yang strategis di dekat jalur perdagangan internasional menjadikan provinsi ini salah satu pintu masuk penting untuk barang-barang impor.

Provinsi Banten berada di posisi keempat dengan kontribusi US$10.171,6 juta (6,69%), yang didorong oleh aktivitas industri berat dan kimia. Jawa Tengah menyusul dengan nilai impor US$9.804,0 juta (6,45%), sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan industri tekstil, furniture, dan barang konsumsi.

Provinsi-provinsi lainnya masing-masing memiliki kontribusi kurang dari 5,00%. Hal ini menunjukkan adanya sentralisasi perdagangan impor di beberapa wilayah tertentu, sementara provinsi lainnya lebih berperan dalam aktivitas domestik atau ekspor.

Data di atas mencerminkan peran vital pelabuhan dan provinsi dalam mendukung perdagangan impor Indonesia. DKI Jakarta tetap menjadi pusat utama, diikuti oleh provinsi-provinsi dengan basis industri yang kuat. Distribusi impor yang masih terkonsentrasi menunjukkan adanya potensi untuk pengembangan wilayah lain guna memperluas jaringan perdagangan nasional.

Baca Juga: Arus Keluar Masuk Kendaraan Jakarta via Tol: 2,9 Juta Kendaraan Tinggalkan Ibu Kota

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook