Di tengah dominasi sektor tambang dan industri yang mendefinisikan ekonomi Kalimantan Timur (Kaltim), pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) memunculkan peluang baru. Proyek besar ini tidak hanya membangun gedung dan jalan, tetapi juga membuka peluang bagi transformasi struktur ekonomi, membawa sektor konstruksi ke panggung utama. Bagaimana IKN mengukir babak baru bagi perekonomian Kaltim?
Pada tahun 2023, struktur ekonomi Kaltim mencatat dinamika baru yang ditandai dengan meningkatnya kontribusi sektor konstruksi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur dasar IKN telah mendorong peran sektor konstruksi, yang sebelumnya berada di kisaran 7% hingga 9%, menjadi 10,31% terhadap PDRB Kaltim tahun 2023.
Untuk pertama kalinya dalam satu dekade, kontribusi sektor konstruksi melampaui angka 10%. Proyek besar-besaran IKN, meliputi pembangunan gedung pemerintahan, infrastruktur jalan, dan fasilitas pendukung lainnya, menjadi motor utama pertumbuhan sektor ini yang mencapai 15,82% pada tahun 2023.
Namun, sektor pertambangan dan penggalian tetap menjadi penyumbang terbesar PDRB Kaltim, dengan kontribusi sebesar 43,19%. Hal ini mencerminkan ketergantungan ekonomi Kaltim pada sumber daya alam, seperti batu bara dan minyak bumi. Ketergantungan ini juga membawa tantangan besar, mengingat sektor tambang rentan terhadap fluktuasi harga komoditas global.
Sementara itu, sektor industri pengolahan menyumbang 17,73%, menjadikannya kontributor terbesar kedua setelah tambang. Aktivitas pengolahan di sektor ini mencakup kilang minyak dan pengolahan kelapa sawit, yang memainkan peran penting dalam menopang ekonomi daerah.
IKN yang dirancang untuk menjadi pusat pemerintahan modern dan berkelanjutan membawa implikasi besar terhadap struktur ekonomi Kaltim. Pembangunan ini diharapkan mampu memperkuat hubungan antara sektor konstruksi dengan sektor lainnya, seperti jasa dan industri pengolahan, sekaligus mengurangi dominasi sektor tambang.
Dengan demikian, pembangunan IKN bukan hanya simbol pemerataan, tetapi juga katalis utama transformasi ekonomi Kaltim. Proyek ini diharapkan mampu menciptakan struktur ekonomi yang lebih seimbang dan tangguh, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi masa depan Kalimantan Timur.
Baca Juga: Rp140,7 Triliun Sudah Dihabiskan Buat Bangun IKN, Dari Mana Sumber Dananya?