Indeks Perdagangan Berkelanjutan Singapura Tertinggi di ASEAN, Bagaimana Indonesia?

Singapura memperoleh skor Indeks Perdagangan Berkelanjutan sebesar 85,7 pada 2024, sementara Indonesia tertinggal cukup jauh dengan skor 45,3.

Indeks Perdagangan Berkelanjutan ASEAN pada 2024

Sumber: Hinrich Foundation
GoodStats

Singapura berhasil mencatatkan skor Indeks Perdagangan Berkelanjutan (Sustainable Trade Index/STI) sebesar 85,7 dari 100 poin pada 2024. Capaian ini mengantarkannya ke posisi keempat global, menurun satu peringkat dibanding periode sebelumnya. Kendati demikian, Singapura masih memimpin di kawasan ASEAN.

Di lain sisi, posisi Indonesia masih tertinggal di antara negara ASEAN lainnya. Tahun ini, Indonesia mengantongi skor 45,3 yang menempatkannya di urutan keenam secara regional dan 18 global. Indonesia hanya unggul dari Kamboja, Laos, Brunei Darussalam, dan Myanmar.

Di jajaran teratas, Thailand mengekor di peringkat kedua dengan perolehan skor 55,4, terpaut lumayan jauh dengan Singapura. Filipina dan Vietnam mengisi posisi berikutnya, masing-masing mendapat skor 54,8 dan 54,1. Malaysia menutup lima besar dengan skor 52,7.

STI merupakan laporan tahunan yang dirilis Hinrich Foundation, bekerja sama dengan International Institute for Management Development (IMD), yang bertujuan untuk menyediakan gambaran bagaimana suatu negara mencapai pertumbuhan berkelanjutan melalui perdagangan dan investasi global.

Laporan ini mengeksplorasi dan memeringkat kesiapan dan kapasitas 30 negara untuk berpartisipasi dalam sistem perdagangan global dengan cara mendukung tujuan jangka panjang pertumbuhan ekonomi, perlindungan lingkungan, dan pembangunan masyarakat. 

Pemeringkatan didasarkan pada skor akhir setiap negara yang berasal dari kinerja pada tiga pilar utama, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Ketiga faktor tersebut didukung 72 indikator individu.

Kepala Eksekutif Hinrich Foundation, Kathryn Dioth menuturkan bahwa setiap negara perlu meyeimbangkan ketiga faktor tersebut.

“STI memungkinkan kita melacak seberapa efektif perdagangan suatu negara memenuhi tiga pilar keberlanjutan, yaitu pertumbuhan ekonomi, kemajuan masyarakat, dan pengelolaan lingkungan. Menyeimbangkan ketiganya sangat penting demi mencapai ketahanan,” ungkapnya.

Direktur IMD World Competitiveness Center, Arturo Bris menambahkan bahwa perdagangan merupakan pendorong daya saing ekonomi nasional.

“Oleh karenanya, perdagangan juga harus menjadi sarana untuk mencapai tujuan ekonomi, sosial, dan lingkungan global. Kami juga tahu bahwa kerja sama memberikan hasil yang lebih baik bagi kemakmuran global,” imbuhnya.

Baca Juga: Gini Ratio Maret 2024 Turun, Indikasi Perbaikan Ketimpangan Ekonomi di Indonesia

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook