Indonesia dikabarkan kembali mengalami deflasi sebesar 0,12% pada bulan September 2024. Deflasi kali ini merupakan deflasi kelima berturut-turut di tahun 2024 sejak Mei lalu.
Deflasi dapat menjadi indikasi menurunnya daya beli masyarakat. Deflasi biasa disebabkan oleh menurunnya jumlah uang beredar di masyarakat karena cenderung menyimpan uangnya di bank, berkurangnya permintaan barang, masyarakat bosan lalu mengganti produk, dan berkurangnya penghasilan.
Deflasi 5 bulan berturut-turut yang terjadi di 2024 ini harus diwaspadai. Sebelumnya, Indonesia pernah mengalami deflasi dua bulan beruntun pada 2020 ketika Covid-19. Deflasi tersebut menandakan sinyal bahwa daya beli masyarakat Indonesia sedang menurun.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas utama penyumbang deflasi di September 2024 ini adalah cabai merah (0,09%), cabai rawit (0,08%), bensin (0,04%), telur ayam ras (0,02%), dan daging ayam ras (0,02%).
"Deflasi yang terjadi lima bulan terakhir, secara umum disumbang oleh penurunan harga komoditas bergejolak," ungkap Plt. Kepala BPS Amalia A. Widyasanti, mengutip RRI.
Sebanyak 24 provinsi tercatat mengalami deflasi, sedangkan 14 lainnya mengalami inflasi. Deflasi terbesar dialami Papua Barat yang mencapai 0,92%. Sementara itu, inflasi tertinggi terjadi di Maluku Utara, yakni 0,65%.
Baca Juga: Simak Komoditas Penyumbang Deflasi Jawa Tengah per Agustus 2024