Indonesia Jadi Negara dengan Serangan Spam Call Tertinggi Ke-2 di Asia Pasifik

Rata-rata penduduk Indonesia menerima panggilan spam sebanyak 14 kali setiap bulannya.

10 Negara dengan Serangan Panggilan Spam Tertinggi di Asia Pasifik 2024

Sumber: Hiya
GoodStats

Saat ini manusia tidak hanya hidup di ranah fisik, tetapi juga di ranah digital. Masifnya penggunaan teknologi digital semakin mengaburkan batas antara dunia digital dan fisik. Bahkan kini, beberapa orang lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam dunia digital.

Kehadiran teknologi memang telah banyak membantu manusia, namun bukan berarti kehadirannya sepenuhnya baik. Teknologi digital juga menjadi pintu bagi berbagai jenis kejahatan yang dapat merugikan diri pribadi. Spam calls atau panggilan spam jadi salah satu dari sekian banyak modus kejahatan yang memanfaatkan ruang digital. Panggilan spam memang tidak selalu bertujuan untuk melakukan kejahatan, namun kehadirannya dapat mengganggu siapapun yang menerimanya.

Mirisnya, menurut laporan Hiya yang berjudul Global Call Threat Report 2024, Indonesia menjadi negara dengan serangan spam call tertinggi kedua di Asia Pasifik. Rata-rata penduduk Indonesia menerima 14 panggilan spam per bulan. Bahkan, 86% panggilan tidak dikenal yang dialami penduduk Indonesia merupakan panggilan spam.

Indonesia hanya kalah dari Hong Kong dalam hal ini, Hong Kong jadi negara dengan serangan panggilan spam terbanyak di Asia Pasifik dengan rata-rata panggilan spam per orang per bulan di angka 23 kali. India melengkapi tiga besar negara serangan spam call tertinggi dengan jumlah panggilan sebanyak 11 kali per bulannya.

Data laporan tersebut didapatkan dari sampel laporan dalam jaringan Hiya Voice Security, yang terdiri dari aplikasi Samsung Smart Call dan Hiya Mobile App. Laporan pengguna dari kedua aplikasi tersebut merupakan acuan dari laporan Global Call Threat Report 2024. Dalam laporan tersebut, Hiya mendefinisikan panggilan spam sebagai panggilan yang tidak diinginkan, meliputi panggilan penipuan, serta panggilan yang mengganggu.

Baca Juga: Simak Perkembangan Pemilik Telepon Seluler RI Berdasarkan Kelompok Umur

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook