Indonesia Jadi Negara dengan Universitas Terbanyak Kedua di Dunia

Indonesia berada di urutan kedua negara dengan kampus terbanyak, dengan total 3.277 universitas di tahun 2023.

Negara dengan Universitas Terbanyak di Dunia

Sumber: Statista
GoodStats

Menghimpun data Statista, Indonesia memiliki 3.277 universitas pada tahun 2023 lalu. Hal itu mengantarkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah universitas terbanyak kedua di dunia. Adapun posisi pertama dipegang oleh India dengan total 5.349 universitas.

Lebih lanjut, Amerika Serikat menduduki posisi di bawah Indonesia dengan 3.180 buah universitas. Posisi keempat dipegang oleh China dengan total 2.495 universitas, disusul Brasil dengan 1.264 universitas, Meksiko dengan 1.139 universitas, dan Rusia dengan 1.010 universitas.

Populasi yang tinggi juga nyatanya mencerminkan kebutuhan yang tinggi terhadap universitas. Untuk itu, tidak begitu mengherankan jika India, Indonesia, hingga China menjadi negara dengan universitas terbanyak di dunia.

Data dari Statista sejatinya sedikit berbeda dengan data dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), yang menyebutkan di tahun 2023, Indonesia memiliki 4.523 perguruan tinggi dengan 31.399 program studi.

Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Diktiristek Kemendikbudristek) Nizam menyebutkan bahwa jumlah perguruan tinggi di Indonesia sudah lebih dari cukup.

"Saat ini perguruan tinggi negeri di Indonesia sudah sangat banyak dan melampaui kebutuhan," ujar Nizam dalam diskusi di Universitas Yansi.

Jumlah peguruan tinggi dalam negeri bahkan nyaris mencapai 2 kali lipat dibandingkan perguruan tinggi di China. Padahal, jumlah penduduk di China 5 kali lipat lebih banyak ketimbang Indonesia. Tingginya perguruan tinggi ini lantas harus diseimbangi dengan penyediaan lapangan kerja yang memadai. Ditambah lagi dengan kemajuan teknologi, 23 juta pekerjaan diperkirakan akan menghilang dalam 1 dekade mendatang.

"Apa kompetensi lima tahun yang akan datang, seperti apa dunia lima tahun yang akan datang. Dan inilah tantangan yang luar biasa sekali yang mendisrupsi kita. Kalau kita tidak hati-hati, maka kita hanya meluluskan sarjana-sarjana dengan kompetensi masa lalu yang tidak lagi dibutuhkan di masa depan,” lanjut Nizam.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook