Laju deforestasi di Indonesia mengalami penurunan, meski setiap tahunnya masih terus kehilangan ribuan hektare hutan. Data dari Global Forest Review menemukan bahwa pada tahun 2024, laju deforestasi mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Tahun 2023, Indonesia kehilangan 0,29 juta hektare (Mha) hutan primer. Jumlahnya turun 11% pada 2024 menjadi 0,26 Mha. Meski begitu, angka ini menjadikan Indonesia sebagai dengan laju deforestasi tertinggi keempat di dunia.
Sejak 2002, Indonesia telah kehilangan 10,73 Mha hutan. Deforestasi tertinggi terjadi pada tahun 2016, dengan hutan seluas 0,93 Mha hilang dari tanah indonesia. Tingginya deforestasi ini utamanya dipicu oleh kebakaran hutan. Pada 2016, deforestasi yang disebabkan oleh kebakaran hutan mencakup 0,53 Mha atau setara dengan 56,86%, sementara deforestasi yang disebabkan oleh faktor lainnya hanya mencakup 0,40 Mha atau 43,14%.
Sejak tahun 2016, laju deforestasi mengalami tren penurunan hingga tahun 2021. Pada tahun itu, luas deforestasi mencapai 0,20 Mha, menjadi yang paling rendah sejak 2002. Setelah itu, sayangnya angka deforestasi terus melonjak hingga 2023.
Sebagian besar hutan yang hilang terjadi di area sekitar atau berdekatan dengan perkebunan industri kayu, industri kelapa sawit, pertanian, dan area pertambangan. Penelitian yang dilakukan oleh Auriga Nusantara pada tahun 2025 menemukan bahwa deforestasi terjadi karena konsesi logging (izin pemerintah kepada perusahaan untuk mengelola dan memanfaatkan hasil hutan) sebesar 36.068 ha, dengan aktivitas tambang menyebabkan deforestasi seluas 38.615 ha dan konsesi sawit turut berkontribusi dalam meningkatkan laju deforestasi seluas 37.483 ha.
Baca Juga: 10 Kawasan Konservasi Paling Terdampak Deforestasi 2024
Sumber:
https://gfr.wri.org/id/latest-analysis-deforestation-trends?utm_campaign=PANTHEON_STRIPPED&utm_medium=PANTHEON_STRIPPED&utm_source=PANTHEON_STRIPPED
https://simontini.id/id/status-deforestasi-indonesia-2024