Tindakan amal tak pernah mengenal batas geografis atau ekonomi dan sering kali hanya didorong oleh semangat memberi. Tak terkecuali di Indonesia.
Pada tahun 2024 ini, CEOWORLD Magazine mencetuskan Global Giving Index, indeks yang mengukur tingkat kedermawanan negara-negara dunia untuk digunakan sebagai panduan dalam memberikan wawasan tentang perilaku amal global.
Terdapat tiga aspek utama yang dikaji, yaitu sumbangan berupa uang, kontribusi waktu sukarela, dan kemampuan membantu orang asing.
Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa, negara-negara seperti Myanmar, Sri Lanka, Indonesia, Kenya, dan Liberia yang diklasifikasikan sebagai negara berpenghasilan rendah atau menengah, justru muncul di antara 20 negara paling dermawan di dunia.
Hal ini menunjukkan bahwa sifat kedermawanan dapat melampaui perbedaan ekonomi, budaya, dan agama. Tak peduli latar belakangnya, siapa pun dapat bersikap dermawan terhadap sesama.
Negara-negara seperti Indonesia dan Thailand mengalami peningkatan besar dalam pemberian amal yang didorong oleh kontribusi agama. Di Afrika, semangat Ubuntu dalam menumbuhkan rasa kebersamaan yang mendalam diterjemahkan sebagai tindakan kedermawanan yang luar biasa.
Secara global, Indonesia menempati peringkat kesepuluh dalam daftar negara paling dermawan di dunia pada tahun 2024. Dengan persentase keseluruhan sebesar 50%, Indonesia menonjol dengan sumbangan uang yang mencapai 69%, kontribusi waktu sukarela sebesar 40%, dan populasi membantu orang asing mencapai 42%.
Kedermawanan di Indonesia sebagian besar didorong oleh faktor agama. Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, banyak kegiatan amal yang terkait dengan ajaran agama yang mendorong umatnya untuk beramal dan membantu sesama.
Baca Juga: Mengapa Orang Indonesia Begitu Dermawan?