Generasi Z (atau Gen Z) merujuk kepada mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Gen Z tumbuh dan berkembang dengan dukungan teknologi yang lebih canggih, tren yang mendunia, dan rasa individualitas yang kuat. Generasi ini memiliki ruang yang yang terbuka untuk mencari dan mengolah informasi serta berani menyuarakan pendapatnya melalui media sosial, membuat perilakunya menarik untuk ditilik.
Jakpat melakukan survei terhadap 1.155 responden Gen Z pada Desember 2024, di mana 87% responden belum memiliki keturunan dan 13% responden telah memiliki keturunan, dengan penyebaran kuesioner melalui mobile apps. Survei tersebut menemukan bahwa kesehatan mental menjadi salah satu isu penting dalam perilaku Gen Z.
Sebanyak 62% responden Gen Z yang belum memiliki keturunan memilih alasan takut dengan masa depan sebagai penyebab terganggunya kesehatan mental. Isu finansial juga menjadi kekhawatiran bagi 57% responden, yang menyebabkan gangguan kesehatan mental.
Kemudian, sebanyak 42% responden mengaku mengalami tekanan sosial, 39% responden merasa tidak bisa mengendalikan situasi dan 32% lainnya mengaku kelebihan beban kerja, yang menjadi penyebab gangguan kesehatan mental yang dialami.
Isu finansial berhubungan erat dengan pendapatan yang diperoleh Gen Z. Survei Jakpat menyebutkan bahwa uang saku dari orang tua dan gaji pekerjaan full time menjadi sumber utama penghasilan bulanan dengan persentase masing-masing sebesar 41% responden. Sisanya sebanyak 27% responden memperoleh pendapatan bulanan sebagai pekerja lepas (freelance). Alasan ini yang mendorong Gen Z untuk berusaha mencari pekerjaan di luar negeri karena menganggap peluang kerja di Indonesia semakin terbatas dan sulit.
“Ini tantangan buat kami kalau memang itu adalah terkait dengan aspirasi mereka. Ayo pemerintah create better jobs, itu yang kemudian menjadi catatan kami dan concern kami,” ungkap Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, seperti dikutip dari Antara, Senin (17/2/2025).
Tingginya Gen Z yang memilih isu finansial sebagai penyebab gangguan kesehatan mental harus dapat dimanfaatkan menjadi peluang bagi institusi keuangan, komunitas, LSM untuk bersama-sama mengedukasi Gen Z agar siap mengelola keuangan dengan bijak demi masa depan yang lebih baik. Namun di sisi lain, menjadi tugas besar pemerintah untuk berkolaborasi bersama pelaku industri guna menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak serta mengevaluasi beban kerja dan sistem remunerasi.
Baca Juga: Permintaan Naik, Ini 5 Pekerjaan PMI dengan Lowongan Terbanyak