Kebutuhan pangan masyarakat akan meningkat pada periode tertentu. Hal ini berdampak pada tantangan pemerintah dalam mengatasi kekurangan pangan di wilayahnya. Keseimbangan antara stok pangan dengan persediaan pangan harus terus dijaga, termasuk di Indonesia.
Indonesia mengandalkan beras sebagai sumber pangan utama masyarakatnya. Kebutuhan beras di tanah air sangatlah tinggi, dan terkadang membutuhkan aksi impor untuk memenuhinya.
Dalam data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik melalui Berita Resmi Statistik No. 87/12/Th. XXVI, 15 Desember 2023, terdapat angka perkembangan mengenai volume impor beras yang dilakukan Indonesia, terutama jelang bulan momen nataru.
Di data tersebut, terlihat bahwa pada Bulan November 2023, impor beras ke Indonesia menembus angka 433 ribu ton. Angka ini mengalami peningkatan dibanding dua bulan sebelumnya secara berturut turut.
Pada Bulan September 2023, impor beras ke Indonesia tercatat sebesar 194 ribu ton, sementara di Bulan Oktober 2023, impor beras ke Indonesia tercatat sebesar 312 ribu ton.
Kesimpulannya, selama Januari hingga November 2023, pemerintah telah melakukan impor beras sebesar 2,53 juta ton, dengan nilai sebesar US$1,45 miliar.
Negara pengimpor utamanya adalah Thailand dengan presentase 45,27%, kemudian Vietnam dengan presentase 41,49%, kemudian Pakistan dengan presentase 7,17%.
Menurut kebiasaan di Indonesia, panen raya beras terjadi pada Bulan Maret hingga April di setiap tahunnya. Pada bulan tersebut, biasanya angka impor beras berada pada titik terendahnya.
Hal ini membuat kebiasaan bahwa pada akhir tahun seringkali pasokan beras tidak mencukupi dan harus melakukan impor beras dari luar negeri.