Presiden terpilih Prabowo Subianto, baru saja melantik jajaran menteri-menterinya pada Minggu (20/10). Dalam susunan kabinet yang diberi nama Merah Putih itu, terdapat 5 menteri perempuan.
Kiprah menteri perempuan dalam daftar kabinet sebelum Merah Putih tercatat fluktuatif. Keterwakilan perempuan dalam kabinet sangat penting, sebab mereka membawa perspektif berbeda dalam pembuatan kebijakan.
"Menurut penelitian bertahun-tahun tentang eksekutif perempuan, mereka menjalani kepemimpinan dengan kapasitas yang tinggi untuk empati, membangun koneksi, dan inklusivitas," tulis psikolog Dr. Samantha Madhosingh, mengutip Forbes.
Sejak era Reformasi, diawali pada masa pemerintahan Presiden B. J. Habibie, terdapat 2 perempuan yang menjabat sebagai menteri, yakni Tuti Alawiyah sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Justika Baharsjah sebagai Menteri Pertanian.
Kemudian, di dalam Kabinet Persatuan Nasional pimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, juga terlibat 2 menteri perempuan. Menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan ialah Khofifah Indar Parawansa. Ada pula Erna Witoelar yang didapuk sebagai Menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah Republik Indonesia.
Dalam Kabinet Gotong Royong yang dibentuk oleh Presiden Megawati Soekarnoputri, pun terdapat 2 menteri perempuan. Menteri Perindustrian dan Perdagangan dijabat oleh Rini Soemarno, dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dijabat oleh Sri Redjeki Sumarjoto.
Selanjutnya, dalam kabinet bentukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yakni Kabinet Indonesia Bersatu, jumlah menteri perempuan bertambah menjadi 4 orang. Dua dari mereka adalah Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan dan Mari Elka Pangestu sebagai Menteri Perdagangan.
Dalam kabinet pimpinan Presiden Yudhoyono berikutnya, Kabinet Indonesia Bersatu II, ada penambahan jumlah menteri perempuan menjadi 6 orang. Dua dari mereka adalah Armida Alisjahbana sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Endang Rahayu Sedyaningsih sebagai Menteri Kesehatan.
Lalu, pada masa Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo, terdapat 9 menteri perempuan. Jumlah ini adalah yang terbanyak dalam sejarah kementerian Indonesia. Salah satu menteri legendaris adalah Yohana Yembise, yang merupakan menteri perempuan asal tanah Papua pertama.
Pada masa Kabinet Indonesia Maju yang juga dipimpin oleh Presiden Jokowi, hanya ada 6 menteri perempuan. Nama-nama baru adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Bintang Ayu Darmawati, Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah.
Terkini, di dalam Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto hanya ada 5 menteri perempuan. Mereka adalah Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Choiri Fauzi.
Baca Juga: 103 Menteri & Wamen Kabinet Prabowo-Gibran, Terbesar Sejak Reformasi