Indeks Ketimpangan Gender (IKG) adalah indikator penting yang mengukur kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan. Berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), IKG Indonesia pada tahun 2023 tercatat sebesar 0,447, menunjukkan peningkatan dalam kesetaraan gender.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menegaskan komitmen Indonesia dalam mempercepat implementasi kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
"Indonesia berkomitmen kuat terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Komitmen tersebut menjadi pendorong utama untuk bertindak nyata dalam menurunkan angka indeks ketimpangan gender dari 0,472 pada 2020 menjadi 0,447 pada 2023. Capaian ini merupakan hasil dari berbagai kebijakan dan program yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan di berbagai aspek kehidupan," tuturnya pada sesi pertemuan tingkat menteri Commission on the Status of Women (CSW) Ke-69 di New York, Jumat (14/3/2025).
Salah satu faktor utama dalam perbaikan ini adalah budaya yang semakin mendukung pendidikan perempuan. Tingkat partisipasi perempuan dalam pendidikan tinggi meningkat, yang berdampak pada keterlibatan mereka dalam dunia kerja dan politik. Di bidang politik, partisipasi perempuan dalam legislatif mencapai 22,14%, meskipun laki-laki masih mendominasi dengan 77,86%. Kenaikan ini mencerminkan peningkatan representasi perempuan dalam pengambilan keputusan publik.
Sementara itu, dalam sektor tenaga kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) perempuan tercatat 54,52%, masih lebih rendah dibandingkan laki-laki yang mencapai 84,26%. Dalam aspek kesehatan, budaya yang semakin mendukung pelayanan kesehatan ibu dan anak telah menurunkan angka persalinan tanpa fasilitas medis menjadi 0,126. Kesadaran akan pentingnya pelayanan kesehatan ibu menjadi faktor utama dalam perbaikan ini. Kampanye kesehatan reproduksi yang lebih inklusif juga mendorong perempuan untuk lebih sadar akan pentingnya akses pelayanan kesehatan.
Dengan kebijakan yang mendukung pendidikan, partisipasi perempuan dalam politik dan tenaga kerja, serta akses kesehatan yang lebih baik, diharapkan kesenjangan gender semakin berkurang di masa depan. Terutama dalam mencapai representasi yang lebih seimbang di dunia politik dan ekonomi. Upaya bersama dari masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta diperlukan untuk mempercepat kemajuan kesetaraan gender di Indonesia.