Komoditas dengan Nilai Ekspor Tertinggi di 2023: Mengungkap Rahasia Kesuksesan Ekonomi Global

Produk susu, mentega, dan telur mengalami peningkatan indeks unit value ekspor sebesar 17,14 poin mencapai 205,52, jadi komoditas ekspor tertinggi di 2023.

Komoditas dengan Indeks Unit Value Ekspor Tertinggi 2023

Sumber: BPS (Badan Pusat Statistik)
GoodStats

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, sektor komoditas ekspor Indonesia menunjukkan perkembangan yang beragam, khususnya di beberapa kategori yang memiliki nilai indeks unit value tertinggi. Beberapa komoditas bahkan mengalami kenaikan signifikan, meski yang lain justru mengalami penurunan. Di antara komoditas yang memiliki indeks tertinggi, susu, mentega, dan telur menempati posisi puncak, diikuti oleh bahan anyam dan bahan bakar mineral.

Susu, mentega, dan telur menduduki peringkat pertama dengan nilai indeks unit value sebesar 205,52. Nilainya meningkat 17,14 poin dibandingkan dengan tahun 2022. Kenaikan tersebut menunjukkan adanya peningkatan permintaan global serta harga yang kompetitif untuk produk-produk hasil ternak Indonesia, yang semakin diminati di pasar ekspor. Hal ini didorong oleh peningkatan kualitas dan proses produksi yang lebih baik, sehingga produk-produk dalam negeri kini mampu bersaing dengan produk dari negara lain.

Kemudian, di peringkat kedua ada bahan anyaman nabati yang memiliki indeks unit value sebesar 159,60. Kategori ini mencatat kenaikan tertinggi, yaitu sebesar 18,69 poin dari tahun 2022. Kenaikan ini mengindikasikan bahwa produk kerajinan dan bahan anyam asal Indonesia berhasil mempertahankan daya saingnya di pasar internasional. Peningkatan ini didukung oleh keunikan serta nilai budaya yang terkandung dalam setiap produk anyaman, sehingga menarik minat konsumen global. Dengan tren yang semakin mengarah pada produk berkelanjutan dan ramah lingkungan, bahan anyam dari Indonesia mampu menarik perhatian dan meningkatkan ekspor.

Berbeda dengan komoditas lainnya, bahan bakar mineral mengalami penurunan yang cukup signifikan. Pada tahun 2023, indeks unit value untuk bahan bakar mineral tercatat sebesar 151,34, turun hingga 44,45 poin dari tahun 2022. Penurunan ini dihubungkan dengan fluktuasi harga minyak dunia dan kebijakan ekspor yang berubah-ubah di negara-negara pengimpor. Selain itu, ketergantungan dunia pada bahan bakar fosil mulai bergeser ke energi terbarukan, sehingga permintaan bahan bakar mineral berpotensi terus menurun di masa depan.

Secara keseluruhan, perbedaan tren pada ketiga komoditas ini mencerminkan dinamika pasar ekspor Indonesia. Kenaikan pada komoditas susu, mentega, dan telur, serta bahan anyam menunjukkan peluang besar bagi industri ini, sementara penurunan pada bahan bakar mineral mengindikasikan tantangan yang perlu disikapi secara bijak agar sektor ini tetap kompetitif di pasar global.

Baca Juga: Batu Bara Jadi Komoditas Utama Ekspor Nonmigas 2024

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook