Konsumsi dan Produksi Emas Terbesar Dunia, Bagaimana Angka Indonesia?

Konsumsi emas di India 50 kali lebih tinggi dari produksi domestik dengan defisit 733 ton. Sedangkan Indonesia di peringkat keenam dengan surplus 88 ton.

Konsumsi Emas vs Produksi Emas

Sumber: The Gold Bullion Company, World Gold Council
GoodStats

Sepanjang sejarah, emas menjadi logam mulia yang sangat diminati dan telah dicirikan sebagai komoditas bernilai tinggi. Emas dianggap sebagai sarana alokasi uang yang aman karena dapat dipertahankan nilainya selama resesi daripada aset lain sewaktu periode gejolak pasar.

Dari skala individu sampai pemerintah menempatkan sebagian besar aset mereka dalam bentuk emas, baik untuk fungsi investasi maupun tabungan.

Merujuk data dari Statista, permintaan emas di seluruh dunia mencapai 4.448,3 metrik ton pada tahun 2023, meningkat dari 4.740,8 metrik ton pada tahun sebelumnya.

Sesuai data World Gold Council yang disusun oleh The Gold Bullion Company pada tahun 2023, konsumsi emas India 50 kali lebih besar dari produksi domestiknya. Meskipun India dan China mendominasi permintaan emas, kedua negara ini menghadapi skenario yang berbeda ketika membandingkan kesenjangan pasokan.

India di peringkat pertama dengan defisit sebesar 733 ton, dimana konsumsi emas sebesar 748 ton sedangkan produksinya hanya sebesar 15 ton. Emas memiliki peran sentral dalam budaya India, dianggap sebagai penyimpan nilai, simbol kekayaan dan status. Meskipun begitu, kecintaan India terhadap emas tidak memberikan manfaat bagi perekonomiannya atau memberikan keuntungan yang layak bagi investor.

"Saat saya mengunjungi India pada November, saya bertemu dengan para pembuat kebijakan yang menyesali kecintaan masyarakat terhadap emas. Komoditas ini memiliki kinerja yang buruk di pasar saham India, investasi emas juga tidak membantu perekonomian negara tersebut," ungkap Ketua BlackRock Larry Fink, mengutip CNBC Indonesia.

China berada di peringkat kedua, dengan konsumsi emas mencapai 910 ton dan produksi emas sebesar 378 ton sehingga mendapat defisit sebesar 532 ton. People's Bank of China (PBoC) mencari emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan devaluasi mata uang. Melansir riset CNBC Indonesia, sejak November 2022-Februari 2024, PBoC telah menumpuk cadangan emasnya sebanyak 309,2 ton.

Sedangkan Indonesia sendiri menempati peringkat keenam dengan produksi emas mencapai 133 ton dan permintaan emas 45 ton, menjadikan Indonesia memiliki surplus sebesar 88 ton.

Sesuai data Gold Demand Trends oleh World Gold Council, permintaan perhiasan emas membukukan pembelian sebesar 25,1 ton pada 2023, turun 11% dibandingkan 2022. Permintaan tersebut menjadi yang terendah dalam tiga tahun terakhir.

Baca Juga: 10 Negara Produsen Emas Terbesar di Dunia 2023

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook