Jeruk merupakan salah satu komoditas hortikultura unggulan Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi subsektor tanaman hortikultura terhadap PDB pada Triwulan III 2024 mencapai 1,52%. Buah-buahan memainkan peran penting di dalamnya dengan nilai komersial yang cukup tinggi. Pada 2023, jumlah buah-buahan yang diproduksi mencapai 28,70 juta ton, 10,20% di antaranya adalah jeruk.
Meski begitu, tingkat konsumsi jeruk dalam negeri tercatat terus menurun. BPS menyebutkan pada 2024, konsumsi jeruk pada rumah tangga Indonesia turun 16,41% secara tahunan menjadi 983,81 ribu ton. Padahal dua tahun sebelumnya, pada 2022, konsumsinya melebihi 1,32 juta ton. BPS menghitung data konsumsi ini berdasarkan penjumlahan antara proyeksi interim jumlah penduduk pada tahun tersebut dikalikan dengan rata-rata konsumsi jeruk dalam rumah tangga.
Walaupun tingkat konsumsinya menurun, tingkat konsumsi terendah selama lima tahun terakhir dicatatkan pada 2020, yang hanya sebesar 887,62 ribu ton saja.
Provinsi dengan konsumsi jeruk terbesar adalah Jawa Barat, yang mengonsumsi 198,97 ribu ton jeruk sepanjang 2024, setara dengan 20,56% dari total konsumsi nasional. Jawa Tengah menyusul di urutan kedua dengan konsumsi sebesar 139,9 ribu ton (14,46% dari konsumsi nasional) dan Sumatra Utara di posisi ketiga dengan 127,26 ribu ton (13,15% dari konsumsi nasional).
Pada 2023, sebanyak 40,26% produksi jeruk dikonsumsi oleh rumah tangga Indonesia dan sisanya sebesar 59,74% digunakan untuk konsumsi non rumah tangga, yakni dalam industri pengolahan, pemerintah, hingga kegiatan usaha lainnya. Hal ini menunjukkan adanya surplus produksi, di mana konsumsi dalam negeri sudah sepenuhnya dapat dipenuhi oleh produksi lokal. Produksi nasional pada 2023 mencapai 2,92 juta ton, sedangkan konsumsinya di angka 0,98 juta ton.
Adapun jenis jeruk yang masuk cakupan survei adalah jeruk lokal yang terdiri atas jeruk siam (jeruk pontianak, jeruk medan, dan jenis lain), jeruk keprok, jeruk besar (jeruk bali), dan jeruk manis atau baby sweet. Survei ini tidak memperhitungkan jeruk impor seperti jeruk mandarin, jeruk ponkam, jeruk santang, maupun sunkist serta jeruk untuk masakan seperti lemon, jeruk nipis, limau, dan jeruk purut.