Pesawat merupakan salah satu moda transportasi populer di dunia. Dalam perkembangannya, terdapat dua perusahaan produsen pesawat yang menjadi pemain utama dalam dunia penerbangan internasional. Perusahaan besar asal Amerika Serikat seperti Boeing dan perusahaan asal Benua Eropa yaitu Airbus menjadi pelaku utama industri pesawat.
Sebuah data yang dirilis oleh Voronoi yang bersumber dari National Transportation Safety Board. Data tersebut membahas jumlah insiden pesawat yang melibatkan kedua produsen ini.
Insiden pesawat yang dimaksud spesifik berada di wilayah Amerika Serikat dan perairan internasional. Hasilnya, tidak ada kecelakaan berjenis fatal yang terjadi pada maskapai di Amerika Serikat selama hampir 15 tahun.
Meskipun begitu, masih terdapat insiden ringan maupun sedang selama rentang tahun 2014 hingga 2023. Dalam rentang tersebut, 970 insiden penerbangan di wilayah AS dan perairan internasional terjadi di pesawat dengan produsen Boeing. Sementara itu, 264 insiden lainnya terjadi di pesawat dengan produsen Airbus.
Tahun dengan rekor insiden dari Boeing terjadi di tahun 2023, dengan jumlah insiden mencapai angka 137 insiden. Di sisi lain, rekor dari Airbus terjadi di tahun yang sama, dengan jumlah insiden mencapai angka 40 insiden.
Hingga Februari 2024, terdapat 20 insiden dari produsen Boeing, serta 4 insiden dari Airbus. Data ini masih berkembang seiring berjalannya waktu.
"Sepanjang tahun ini, Boeing telah menghadapi 20 insiden, dengan penerbangan Alaska Air sebagai kasus paling terkenal karena hilangnya baut di pintu darurat yang menyebabkan engselnya terlepas," tulis Voronoi dalam rilisnya.