Orang Indonesia “Doyan Jajan”, Rata-Rata Pengeluaran Makanan Minuman Jadinya Tertinggi dalam Seminggu

Rata-rata pengeluaran per kapita makanan minuman jadi dalam seminggu di Indonesia mencapai Rp55.744, paling tinggi pada 2024.

Rata-rata Konsumsi dan Pengeluaran per Kapita Seminggu menurut Jenis Makanan di Indonesia, Maret 2024

Sumber: BPS (Badan Pusat Statistik)
GoodStats

Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2024 yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa rata-rata pengeluaran per kapita untuk komoditas makanan minuman jadi dalam seminggu mencapai Rp55.744. Pengeluaran ini tertinggi di antara pengeluaran makanan lainnya, bahkan mengalahkan pengeluaran untuk padi-padian, rokok dan tembakau. Hal inilah yang mengindikasikan penduduk Indonesia “doyan jajan”.

Beberapa contoh makanan minuman jadi di antaranya ada roti-rotian, biskuit, gorengan, nasi goreng, gado-gado, soto, bakso, mie instan, makanan ringan anak-anak, siomay, ayam goreng, daging olahan dan makanan jadi lainnya. Makanan minuman jadi ini telah mengalami pemrosesan, pengolahan, dan siap dikonsumsi tanpa memerlukan pengolahan lebih lanjut.

Sejak Indonesia beralih dari negara agraris menuju negara industri di mana sebagian besar penduduk diserap dunia kerja, pola konsumsi dan pengeluaran masyarakat pada komoditas makanan turut berubah. Masyarakat kini cenderung memilih makanan minuman jadi yang dianggap lebih praktis dan ekonomis untuk dikonsumsi.

Makanan minuman jadi ini memang dibuat untuk mempermudah konsumen dalam memenuhi kebutuhan nutrisi tanpa perlu repot memasak, terutama bagi mereka yang sibuk atau dalam kondisi darurat. Namun, perlu diperhatikan kandungan gizi dari makanan minuman jadi ini sehingga tidak sampai menimbulkan gangguan kesehatan setelahnya.

Pengeluaran tertinggi kedua adalah komoditas padi-padian yang mencapai Rp22.083 dalam seminggu. Beberapa komoditas makanan yang termasuk jenis padi-padian di antaranya beras, jagung, dan tepung-tepungan. Konsumsi padi-padian dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat seseorang.

Pengeluaran tertinggi ketiga adalah rokok dan tembakau yang mencapai Rp22.044 per kapita dalam seminggu. Komoditas rokok dan tembakau di dalamnya termasuk rokok kretek, rokok putih, dan “tingwe” (linting dewe). Tingwe cenderung dikonsumsi masyarakat pedesaan karena dinilai lebih ekonomis dan lebih fleksibel karena dapat disesuaikan selera masing-masing pengguna.

Baca Juga: Negara dengan Konsumsi Mi Instan Terbanyak di Dunia, Indonesia Peringkat 2!

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook