Saat ini, stres saat bekerja telah menjadi topik yang kerap dibahas di seluruh dunia. Hal ini juga menjadi perhatian khusus bagi perusahaan dan pemerintah. Banyak faktor yang dapat memicu stres di tempat kerja, seperti tekanan deadline, hubungan dengan rekan kerja, lingkungan kerja yang tidak kondusif, dan lain-lain.
Namun menariknya, pekerja di Asia Tenggara memiliki tingkat stres yang lebih rendah dibandingkan dengan kawasan lain di dunia. Berdasarkan State of Global Workplace 2024 oleh Gallup, pekerja kawasan Asia Tenggara berada di urutan kedua dengan tingkat stres terendah.
Asia Tenggara memiliki tingkat stres pekerja sebesar 25%. Hal tersebut mengalami penurunan 1% dibandingkan tahun sebelumnya. Lebih lanjut, angka tersebut juga berada jauh di bawah tingkat rata-rata di dunia sebesar 41%.
Sementara itu, posisi pertama ditempati oleh negara-negara yang berada di Eurasia, tepatnya pada negara yang dulunya merupakan bagian dari Uni Soviet. Tingkat stres di wilayah ini hanya sebesar 19%, dengan penurunan yang signifikan sebesar 5% dari tahun sebelumnya.
Di sisi lain, wilayah Timur Tengah menjadi wilayah dengan tingkat stres tertinggi di dunia, sebesar 52%. Wilayah tersebut disusul oleh wilayah Amerika Serikat dan Kanada dengan perolehan sebesar 49%.
Selain itu terdapat beberapa wilayah lain seperti wilayah Afrika dan wilayah Australia dengan tingkat stres sebesar 48%, Asia Timur sebesar 46%, Amerika Latin sebesar 44%, Eropa sebesar 37%, serta Asia Selatan sebesar 31%.