Pendidikan Jadi Isu Terpenting Bagi Anak Muda

Berdasarkan Kawula17, isu pendidikan, kesehatan, ekonomi, keamanan/kriminalitas, dan hak asasi manusia, merupakan isu yang dianggap penting bagi anak muda.

5 Isu yang Dianggap Penting Bagi Anak Muda Indonesia

Sumber: Kawula17
GoodStats

Dalam beberapa hari terakhir, kelompok mahasiswa beserta berbagai elemen masyarakat di berbagai daerah turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi bertajuk #IndonesiaGelap. Aliansi BEM Seluruh Indonesia (BEM-SI) sebagai salah satu inisiator, telah mengajukan 17 poin tuntutan melalui akun Instagram resminya, mulai dari mendesak pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset, hingga evaluasi berbagai kebijakan salah satunya program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Berdasarkan laporan Tempo, pernyataan mantan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Soemantri Brodjonegoro merupakan salah satu pemicu bangkitnya gerakan demonstrasi mahasiswa di berbagai tempat. Pada rapat kerja dengan DPR, Satryo mengatakan pemangkasan anggaran dapat berdampak pada kenaikan biaya uang kuliah tungga (UKT), yang memicu kemarahan elemen mahasiswa.

Berdasarkan hasil survei dari Kawula17, isu pendidikan memang menjadi isu yang dianggap paling penting oleh anak muda saat ini, dengan suara mencapai 76%.

Isu pendidikan bahkan mengalahkan isu kesehatan yang meraih 75% responden, dengan rincian 31% responden menganggap penting dan 44% menganggap isu ini sangat penting sekali. Di urutan ketiga ada isu seputar ekonomi yang dianggap penting oleh 68% responden.

Keamanan/kriminalitas berada di peringkat keempat, dengan 65% responden menyerukan isu ini sebagai isu yang penting. Isu Hak Asasi Manusia (HAM) juga masuk dalam daftar, dengan 62% menganggap isu ini penting.

Survei ini dilakukan secara daring melalui Computer-Assisted Self Interviewing (CASI) dan melibatkan 1.212 responden berusia 17-35 tahun pada 29 November-8 Desember 2024. Proporsi gender pada survei ini cukup berimbang, dengan 51% laki-laki dan 49% perempuan.

Daerah asal responden masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, meskipun terdapat responden di wilayah lain juga. Sebanyak 70% responden tinggal di daerah perkotaan dan 30% sisanya tinggal di pedesaan. Tingkat pendidikan responden didominasi oleh tingkat SMP/SMA sederajat sebesar 86%, sementara 14% sisanya berada di tingkat pendidikan tinggi.

Baca Juga: Bagaimana Nasib Pagu Anggaran Kementerian Pendidikan di Tengah Diet APBN?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook