Perselisihan dan Pertengkaran Jadi Faktor Utama Perceraian di Indonesia

Lebih dari 60% kasus perceraian di Indonesia disebabkan faktor perselisihan dan pertengkaran.

Faktor Penyebab Perceraian di Indonesia 2023

Sumber: BPS (Badan Pusat Statistik)
GoodStats

Perceraian adalah hal yang paling dihindari dalam pernikahan. Di Indonesia sendiri, angka perceraian masih terbilang tinggi meskipun mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), faktor utama penyebab perceraian di Indonesia saat ini adalah perselisihan dan pertengkaran. Dari 408.347 kasus perceraian di Indonesia pada 2023, 251.828 di antaranya disebabkan faktor perselisihan dan pertengkaran, setara dengan 62% kasus perceraian.

Faktor penyebab perceraian tertinggi berikutnya adalah ekonomi. Tak mengejutkan melihat faktor ekonomi menempati posisi tertinggi kedua di bawah perselisihan dan pertengkaran. Sebab, urusan ekonomi memang begitu krusial dalam membangun rumah tangga. Di Indonesia sendiri, kasus perceraian yang disebabkan faktor ekonomi mencapai 108.488 kasus atau sekitar 26%.

Di urutan ketiga faktor penyebab perceraian tertinggi di Indonesia adalah faktor meninggalkan salah satu pihak. Total terdapat 34.322 kasus atau sekitar 8% perceraian di Indonesia yang disebabkan faktor tersebut.

Berikutnya, faktor penyebab perceraian tertinggi di Indonesia adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), jumlahnya menyentuh angka 5.174 kasus atau sekitar 1,27%.

Faktor penyebab perceraian tertinggi di Indonesia selanjutnya adalah faktor mabuk. Tercatat, ada 1.752 kasus perceraian di Indonesia pada 2023 yang disebabkan faktor tersebut.

Selain lima faktor tersebut, masih banyak faktor lainnya yang menjadi penyebab perceraian di Indonesia, mulai dari zina, madat, judi, dihukum penjara, poligami, cacat badan, kawin paksa, murtad hingga beragam faktor lainnya yang jika dijumlahkan totalnya mencapai 6.783 kasus.

Baca Kuga: Jumlah Perceraian Akibat Faktor Ekonomi Menurun di 2023

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook