Dewasa ini, semakin banyak faktor-faktor yang menyebabkan penyakit, mulai dari makanan yang tidak sehat, polusi udara, hingga kesehatan mental. Di sisi lain, seiring berkembangnya zaman, kecanggihan teknologi di bidang kesehatan pun juga terus meningkat. Metode-metode pengobatan juga semakin efektif dalam mengobati penyakit-penyakit yang dapat mengancam kehidupan manusia.
Meski begitu, terdapat harga yang harus dibayar dalam perkembangan teknologi di bidang kesehatan, yaitu biaya yang semakin mahal untuk mengakses layanan kesehatan. Berdasarkan laporan The Global Medical Trend Rates Report 2025 yang dirilis oleh AON, pada tahun 2025 rata-rata pertumbuhan bersih biaya kesehatan di dunia berada di angka 7,2%, sementara untuk rata-rata pertumbuhan kotor berada di angka 10%.
Asia Pasifik jadi wilayah dengan inflasi biaya kesehatan tertinggi, pertumbuhan bersih di kawasan ini berada di angka 8,3%, dan pertumbuhan kotor sebesar 11,1%. Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan biaya kesehatan tertinggi di kawasan Asia Pasifik. Pertumbuhan biaya kesehatan Indonesia berada di peringkat ketiga se-Asia Pasifik, dengan pertumbuhan bersih sebesar 13,6%, dan pertumbuhan kotor sebanyak 16,2%.
Di wilayah Asia Pasifik, inflasi biaya kesehatan di Indonesia hanya lebih kecil dari Kazakhstan dan Selandia Baru. Pertumbuhan kotor di Kazakhstan mencapai 29%, sementara Selandia Baru memiliki pertumbuhan kotor sebesar 17%.
Malaysia dan Filipina masuk dalam daftar lima besar dengan pertumbuhan kotor yang sama, masing-masing berada di angka 15%, untuk pertumbuhan bersih Malaysia sedikit lebih tinggi dengan pertumbuhan sebanyak 12,5%, sementara pertumbuhan bersih Filipina berada di angka 12%.
Thailand, Singapura, dan Vietnam jadi tiga negara ASEAN yang juga masuk dalam sepuluh besar. Dua negara lainnya yang masuk dalam sepuluh besar adalah India dan Papua Nugini.
Pertumbuhan bersih yang dimaksud dalam laporan ini adalah inflasi biaya kesehatan dikurangi dengan inflasi rata-rata sebuah negara/wilayah, sementara pertumbuhan kotor merupakan inflasi biaya kesehatan tanpa mengurangi faktor inflasi rata-rata dalam sebuah negara/wilayah.
Baca Juga: Deretan Masalah Kesehatan yang Paling Dikhawatirkan Gen Z
Sumber:
https://www.aon.com/en/insights/reports/the-global-medical-trend-rates-report?title=The%2520Global%2520Medical%2520Trend%2520Rates%2520Report%25202025&description=Please%2520complete%2520the%2520form%2520to%2520access%2520the%2520Global%2520Medical%2520Trend%2520Rates%2520Report%25202025%2520report.%2520Fields%2520marked%2520with%2520an%2520asterisk%2520%28*%29%2520are%2520required.&toggle=modal&modalTarget=gateModal
