Menurut laporan yang dirilis oleh Snapcart dengan tajuk Feel Good, Look Great, belanja online masih mendominasi lanskap ritel di Indonesia, termasuk dalam konteks peningkatan ketergantungan terhadap platform digital untuk belanja produk fashion.
Penelitian di awal tahun 2025 yang melibatkan 4.989 responden ini secara umum bertujuan untuk memahami tren mode, anggaran, inspirasi, serta kebiasaan belanja masyarakat Indonesia. Dalam hal ini, survei mengungkapkan preferensi masyarakat Indonesia dalam memilih tempat belanja produk fashion.
Hasil survei menunjukkan bahwa mayoritas responden lebih memilih metode belanja fashion yang fleksibel, yakni sebanyak 41% suara menyatakan bahwa mereka menggunakan kombinasi toko online dan offline untuk belanja produk fashion.
Sementara itu, 39% responden mengaku lebih suka berbelanja melalui toko online saja. Hal ini mencerminkan pergeseran perilaku belanja masyarakat yang semakin nyaman dengan e-commerce untuk mendapatkan produk fashion secara lebih praktis dan efisien.
Alasan lain dibalik preferensi masyarakat yang lebih mengandalkan platform online, terutama dalam belanja produk fashion, dipengaruhi berbagai faktor seperti promosi, diskon, serta kemudahan akses.
Di samping itu, masih ada 17% responden yang setia berbelanja di toko offline. Meski jumlahnya relatif lebih kecil dibandingkan kategori lainnya, kelompok ini menunjukkan bahwa pengalaman melihat dan mencoba langsung produk tetap menjadi faktor penting bagi sebagian konsumen sebelum melakukan pembelian. Adapun 3% responden lainnya memilih metode di luar kategori tersebut.
Berdasarkan hasil survei ini, terlihat bahwa kombinasi online dan offline menjadi pilihan utama masyarakat dalam membeli produk fashion. Tren ini dapat mendorong para pelaku usaha untuk mengoptimalkan strategi variasi penjualan guna memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin dinamis di era digital.
Baca Juga: Warga Indonesia Habiskan Kurang dari Rp500 Ribu untuk Fashion