Konsumsi sagu di Indonesia memegang peran dalam memenuhi kebutuhan makanan dan nutrisi bagi sebagian besar penduduk, terutama di daerah pedalaman dan kepulauan. Sagu, yang berasal dari pohon sagu yang tumbuh subur di hutan-hutan tropis Indonesia dan telah menjadi bagian dari pola makan tradisional di berbagai suku di Indonesia. Sagu juga merupakan salah satu sumber karbohidrat yang dapat diandalkan dalam menghadapi permasalahan ketahanan pangan.
Indonesia merupakan salah satu produsen utama sagu di dunia, dan provinsi Maluku dan Papua dikenal sebagai wilayah yang paling dominan dalam produksi sagu di Indonesia. Kedua provinsi ini memiliki lingkungan alam yang sangat kondusif untuk pertumbuhan pohon sagu.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi sagu di provinsi-provinsi Maluku dan Papua selama tahun 2022 mengalami fluktuasi yang cukup mencolok. Pada triwulan pertama, produksi mencapai 1.867 ton, menunjukkan permulaan yang relatif kuat dalam tahun tersebut. Namun, pada triwulan kedua, produksi sedikit menurun menjadi 1.807 ton.
Kemudian, pada triwulan ketiga, produksi sagu kembali meningkat menjadi 1.936 ton, mencerminkan peningkatan yang positif. Sayangnya, pada triwulan keempat, terjadi penurunan yang cukup signifikan, dengan produksi mencapai 1.362 ton. Hal ini mungkin mencerminkan fluktuasi alamiah dalam produksi sagu yang dipengaruhi oleh berbagai faktor,