Produksi energi yang bersumber dari batu bara (hard coal, lignite, dan peat) mendominasi nilai produksi energi primer di Indonesia dengan rerata sebesar 14.066.044,8 TeraJoule. Nilai produksi energi dari batu bara sempat mengalami penurunan pada tahun 2020. Hasil produksi yang semula berada pada angka 15.527.106 TeraJoule pada tahun 2019, turun ke angka 14.258.071 TeraJoule. Angka ini kembali meningkat pada tahun 2021 menjadi 15.372.660 TeraJoule.
Gas alam menjadi sumber energi primer yang menempati posisi kedua setelah batu bara. Nilai produksi energi primer yang bersumber dari gas alam adalah sebesar 2.613.898,4 TeraJoule. Nilai produksi energi dari gas alam cenderung mengalami penurunan tahun 2019. Jumlah produksi sebesar 2.856.454 TeraJoule pada tahun 2018 terus mengalami penurunan hingga menjadi 2.453.147 TeraJoule pada tahun 2021.
Selanjutnya terdapat sumber energi berupa minyak mentah dan natural gas liquid (NGL). Rerata produksi yang bersumber dari minyak mentah dan NGL adalah sebesar 1.772.61.6 TeraJoule. Produksi energi dari sumber ini juga terlihat mengalami trend penurunan, nahkan sejak 2018. Nilai produksi yang semula berada pada angka 1.944.242 TeraJoule terus mengalami penurunan hingga berada pada angka 1.611.136 TeraJoule pada tahun 2021.
Energi Biomassa menempati posisi selanjutnya dengan rerata produksi energi sebesar 787.342,6 TeraJoule. Berbeda dengan gas alam dan minyak mentah, produksi energi yang bersumber dari biomassa terlihat mengalam peningkatan dari tahun 2017-2020 namun mengalami penurunan pada tahun 2021.
Adapun rerata produksi energi primer dari sumber energi lainnya berada pada angka 116.862,2 TeraJoule.