Indonesia dikenal sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia dengan areal perkebunan yang tersebar di 26 provinsi. Seluruh provinsi di Pulau Sumatra dan Kalimantan, serta beberapa provinsi di Jawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua, berkontribusi dalam industri strategis ini. Namun, Riau terus mempertahankan posisinya sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di Indonesia yang mencerminkan peran vitalnya dalam sektor ini.
Berdasarkan data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2023, luas areal perkebunan kelapa sawit di Riau mencapai 3,40 juta hektare atau setara dengan 21,36% dari total luas perkebunan sawit nasional. Dengan lahan yang luas tersebut, Riau berhasil memproduksi 9,22 juta ton minyak kelapa sawit mentah (CPO). Angka ini tidak hanya menegaskan dominasi Riau dalam produksi sawit, tetapi juga menempatkannya sebagai pemain utama dalam mendukung kebutuhan domestik dan ekspor.
Produksi kelapa sawit di Riau dikelola oleh berbagai pihak, termasuk perusahaan besar, petani plasma, dan petani swadaya. Peran petani swadaya cukup signifikan karena mereka berkontribusi dalam penyediaan bahan baku untuk industri pengolahan. Namun, tantangan seperti akses terhadap teknologi, pembiayaan, dan praktik keberlanjutan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
Selain memenuhi kebutuhan domestik, produksi kelapa sawit Riau juga mendukung ekspor nasional. CPO dari Riau banyak dimanfaatkan untuk berbagai produk, mulai dari makanan, kosmetik, hingga bahan bakar nabati (biofuel). Dengan permintaan global yang terus meningkat, Riau memiliki peluang besar untuk terus memperkuat posisinya di pasar internasional.
Provinsi-provinsi lain di Pulau Sumatera juga memainkan peran signifikan. Sumatra Utara memiliki luas perkebunan sawit sekitar 2,1 juta hektare, menghasilkan lebih dari 6 juta ton CPO setiap tahun. Sementara itu, Sumatra Selatan, dengan areal sekitar 1,8 juta hektare, menghasilkan sekitar 5,5 juta ton CPO.
Di Kalimantan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur menjadi produsen utama dengan kontribusi besar untuk pasar domestik dan ekspor dengan luas areal masing-masing sebesar 2 juta; 1,8 juta; dan 1,3 juta hektare.
Di luar Sumatra dan Kalimantan, provinsi seperti Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, hingga Papua juga mulai mengembangkan perkebunan kelapa sawit meski dalam skala yang lebih kecil. Hal ini menunjukkan perluasan geografis kelapa sawit sebagai salah satu komoditas strategis Indonesia.
Baca Juga: Perkembangan Ekspor Minyak Kelapa Sawit Indonesia 10 Tahun Terakhir