Risiko dan Ancaman 2024 di Mata Masyarakat Global, AI Salah Satunya

53% masyarakat setuju AI akan menjadi ancaman yang berisiko menimbulkan krisi materiel pada 2024..

Risiko dan Krisis Materiel Global Pada 2024

Sumber: World Economic Forum
GoodStats

Belum genap satu bulan memasuki tahun 2024, berbagai tantangan dan risiko yang akan dihadapi selama setahun ke depan tidak bisa diabaikan begitu saja. Masyarakat pun menakar apa saja ancaman yang akan dihadapi secara global, baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang.

Berdasarkan Global Risks Report 2024 yang dirilis oleh World Economic Forum, dalam jangka waktu pendek atau selama dua tahun ke depan pada 2026, masyarakat global akan berkutat pada permasalahan misinformasi dan disinformasi.

Salah satu penyebabnya adalah maraknya penggunaan AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan di kalangan masyarakat yang belum teregulasi dengan baik.

Sementara itu, dalam jangka waktu panjang atau periode sepuluh tahun ke depan, permasalahan global akan berkutat pada persoalan lingkungan. 

Apabila diurutkan dari yang paling berdampak besar, masyarakat global setuju bahwa cuaca ekstrem menempati posisi pertama. Tiga posisi selanjutnya antara lain, perubahan pada sistem bumi, punahnya keanekaragaman hayati dan rusaknya ekosistem, serta sumber daya alam yang makin menipis. 

Sementara itu, pada 2024 atau kurun waktu setahun mendatang, sebesar 66% responden memilih cuaca ekstrem sebagai risiko yang akan menimbulkan krisis materiel secara global.

Hal ini berkaitan dengan 2023 yang dinobatkan sebagai tahun terpanas sepanjang sejarah sebab terjadi kenaikan rata-rata suhu global di ambang batas normal. World Meteorological Organization pun memprediksi bahwa suhu panas nan ekstrem ini masih akan berlangsung hingga April 2024, seiring dengan fenomena El Niño.

Selanjutnya, terdapat 53% masyarakat yang memilih misinformasi dan disinformasi yang dihasilkan AI sebagai risiko global pada 2024. Masifnya perkembangan AI memungkinkan individu untuk menghasilkan berbagai konten hoaks, seperti editan wajah hingga suara realistis yang membahayakan.

Perkembangan dan persebarannya yang pesat tanpa dibarengi regulasi serta edukasi membuat AI tidak hanya dipandang sebagai kemajuan teknologi, tetapi juga ancaman bagi masyarakat global.

Selain itu, sebesar 46% masyarakat merasa polarisasi politik dan sosial merupakan risiko global pada 2024. Hal ini berkaitan dengan penyebaran misinformasi dan disinformasi yang secara erat bersinggungan dengan isu polarisasi. 

Polarisasi tidak hanya soal afiliasi politik, tetapi juga tentang bagaimana masyarakat mempersepsikan realitas. Perbedaan pandangan yang dibarengi dengan penyebaran konten hoaks dan narasi manipulatif dapat menimbulkan gesekan antar individu atau kelompok, serta bukan tidak mungkin memicu tindakan diskriminatif hingga kekerasan.

Beberapa ancaman serta risiko lain yang banyak disetujui oleh masyarakat global antara lain, krisis biaya hidup, serangan siber, hingga konflik bersenjata antar negara.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook