Sentimen Warganet di X terhadap Penanganan Bencana Sumatra

Percakapan di X terkait penanganan bencana Sumatra mencatat 36% sentimen positif, 46% negatif, dan 18% netral.

Sentimen Warganet di X terhadap Penanganan Bencana Sumatra

(Tahun 2025)
Ukuran Fon:

Bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra pada akhir November 2025 kembali membuka mata publik akan kerentanan ekologi di kawasan tersebut. Dampak kerusakan yang luas, mulai dari isolasi daerah hingga sulitnya akses bantuan, memicu lonjakan percakapan di berbagai platform digital. Dalam beberapa hari, isu ini berubah menjadi salah satu topik nasional paling ramai dibahas, terutama karena publik menilai respons pemerintah belum sebanding dengan skala bencana yang terjadi.

Untuk memahami bagaimana sentimen publik terbentuk, Drone Emprit menganalisis puluhan ribu unggahan di media sosial dan pemberitaan online pada 25-29 November 2025. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kata kunci seperti “Sumbar”, “PrayForSumatera”, “PrayForSumatra”, dan “AllEyesOnSumatera”. Analisis ini memetakan, tren isu, sentimen, tokoh kunci, dan alasan mengapa topik ini begitu ramai.

Dari media online, 60% pemberitaan bernada positif dan 17% negatif. Sementara itu, di media sosial, 48% percakapan bersentimen positif dan 35% negatif, dengan isu utama terkait respon pemerintah, isolasi wilayah, dan kerusakan ekologis.

Baca Juga: Ragam Emosi Warganet Atas Bencana Sumatra 2025

Di X sendiri, percakapan berlangsung jauh lebih emosional. Sentimen positif tercatat sebesar 36%, didorong meningkatnya solidaritas publik melalui tagar #PrayForSumatra serta maraknya pembagian tautan terverifikasi untuk menghindari misinformasi.

Di sisi lain, sentimen negatif mendominasi dengan 46%. Warganet menilai terdapat ketidakadilan karena bencana Sumatra tidak ditetapkan sebagai bencana nasional, menyoroti peran korporasi dalam kerusakan lingkungan, dan membandingkan respons pemerintah Indonesia dengan respons dunia internasional. Kemudian sisanya berupa sentimen netral sebesar 18%.

Dalam percakapan tersebut, sejumlah akun berperan penting dalam menggerakkan opini. Akun publik kritis seperti @flofloret mencatat 1.223 engagements. Akun publik umum seperti @AidaGreenbury (527) dan @xolovesnaya (479) juga aktif menyebarkan isu. Dari akun informasi, @aceh (805) dan @volcaholic1 (604) menjadi rujukan banyak pengguna.

Konten yang paling banyak dibagikan netizen didominasi kemarahan publik atas minimnya sorotan nasional terhadap bencana di Sumatra dibandingkan Jawa. Meski begitu, solidaritas lintas komunitas, termasuk dari basis penggemar K-Drama, turut mewarnai percakapan.

Seiring percakapan yang terus berkembang, kritik terhadap pemerintah semakin tajam, terutama terkait lambatnya bantuan dan prioritas penanganan. Puncak percakapan terjadi ketika gerakan #AllEyesOnSumatera semakin meluas. Tagar ini bukan hanya ajakan untuk memberi perhatian, tetapi juga seruan agar publik melihat akar permasalahan. Banyak unggahan mulai menyinggung isu deforestasi, tambang, dan kerusakan lingkungan yang selama ini dianggap sebagai pemicu utama bencana. Dengan demikian, arus percakapan di X tidak hanya berhenti pada simpati, tetapi bergerak menuju tuntutan akuntabilitas dan perubahan kebijakan jangka panjang.

Baca Juga: Analisis Sentimen Publik terhadap Penanganan Bencana Banjir & Longsor Sumatra

Sumber: 

https://pers.droneemprit.id/sentimen-publik-terhadap-penanganan-bencana-di-sumatera/

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook