Kalimantan Tengah (Kalteng) merupakan salah satu provinsi yang punya potensi padi cukup signifikan. Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan variasi luas panen dan produktivitas padi di berbagai kabupaten/kota, yang memberikan gambaran menyeluruh mengenai kinerja sektor pertanian padi di provinsi ini.
Kab. Kapuas mencatatkan luas panen padi tertinggi di Kalteng pada 2024 sebesar 48.720 hektar (ha), diikuti Kab. Pulang Pisau dan Kab. Katingan dengan masing-masing 25.931 ha dan 12.049 ha.
Namun, meski Kapuas memiliki luas panen yang besar, produktivitasnya berada di angka 30,67 kuintal per hektar (ku/ha), yang relatif seimbang dengan kabupaten lain. Hal ini menunjukkan bahwa luas panen tidak selalu berbanding lurus dengan produktivitas.
Sementara itu, Kab. Pulang Pisau menunjukkan produktivitas tertinggi dengan 38,7 ku/ha, meskipun luas panennya tidak sebesar Kapuas. Ini menunjukkan bahwa teknik budidaya dan manajemen pertanian yang baik dapat meningkatkan hasil meskipun luas lahan yang digunakan lebih kecil.
Di sisi lain, Kab. Murung Raya memiliki produktivitas terendah, yaitu 16,94 ku/ha, dengan luas panen hanya 501 ha. Kondisi ini menjadi salah satu indikasi diperlukannya perhatian lebih untuk menggenjot produktivitas pertanian padi di Murung Raya.
Selain itu, Kab. Barito Utara dan Kab. Barito Selatan juga menunjukkan produktivitas masing-masing di angka 23,79 ku/ha dan 35,49 ku/ha, meskipun luas panen mereka tergolong menengah. Hal ini menunjukkan bahwa faktor-faktor lain, seperti teknik budidaya, kualitas benih, dan manajemen lahan, sangat berpengaruh terhadap hasil yang diperoleh.
Merujuk data ini, penting untuk memperhatikan luas panen maupun produktivitas dalam pengembangan pertanian padi di Kalteng. Diperlukan upaya peningkatan teknik pertanian, pelatihan bagi petani, serta pemanfaatan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan hasil dan produktivitas guna mencapai ketahanan pangan yang lebih baik di provinsi ini. Dengan pendekatan yang tepat, Kalteng dapat memaksimalkan potensi pertaniannya dan berkontribusi lebih besar terhadap ketahanan pangan nasional.
Baca Juga: Produksi Padi Indonesia Ditaksir Mencapai 52,66 Juta Ton 2024