Setiap tahun pada tanggal 21 Maret, dunia merayakan hari hutan sedunia. Perayaan ini dicetuskan untuk mengingatkan dunia akan pentingnya hutan dalam hidup manusia. Indonesia sebagai salah satu negara dengan hutan yang luas memiliki peranan penting dalam menjaga ekosistem hutan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2023 tutupan hutan Indonesia berada di angka 96,23 juta ha.
Luasnya hutan Indonesia tak luput dari bayang-bayang kerusakan, salah satu faktor penyebab kerusakan hutan adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Berdasarkan data sistem pemantauan karhutla (SiPongi), dalam satu dekade luasan karhutla Indonesia cukup fluktuatif.
Tahun 2015 luasan karhutla Indonesia menjadi yang tertinggi selama satu dekade terakhir, mencapai 2.611.411,44 ha. Pada tahun 2016 luas karhutla Indonesia menunjukkan perbaikan ke angka 438.363,19 ha. Tren perbaikan luas karhutla berlanjut hingga 2017, pada tahun ini luas karhutla Indonesia berada di posisi terendah selama satu dekade yaitu 165.483,92 ha.
Sayangnya tren perbaikan ini tidak terjadi pada tahun 2018, luasan karhutla Indonesia pada tahun 2018 meroket naik ke angka 529.266,64 ha. Pada tahun 2019, luas karhutla masih meningkat menjadi 1.649.258,00 ha, luasan tersebut merupakan tertinggi kedua setelah tahun 2015.
Pada tahun 2020, Indonesia berhasil menekan luas karhutla hingga 296.942,00 ha. Tahun 2021, luas karhutla mengalami sedikit peningkatan menjadi 358.867,00 ha. Tahun 2022, luas karhutla berhasil ditekan kembali, berada di titik terendah setelah tahun 2017 yaitu 204.894,00 ha.
Memasuki tahun 2023, luas karhutla Indonesia kembali mengalami peningkatan, pada tahun ini luas karhutla melonjak ke angka 1.161.192,90 ha. Pada tahun 2024, luas karhutla Indonesia dapat ditekan menjadi 376.805,05 ha.
Baca Juga: 5 Kebakaran Hutan Paling Mematikan Sepanjang Sejarah