Rotan adalah salah satu jenis hasil hutan bukan kayu, yang dapat dijadikan sebagai pengganti kayu. Rotan biasa dimanfaatkan menjadi berbagai produk seperti kerajinan, mebel/furniture, hingga struktur bangunan.
Berdasarkan penelitian Kalima (2015), Indonesia menyumbang 85% produksi rotan global. Dari total produksi rotan Indonesia, 90% produksi rotan dihasilkan oleh hutan alam di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi, sedangkan 10% produksi lainnya dihasilkan oleh budidaya rotan dan hutan di Pulau Jawa.
Menurut Atlas Rotan Indonesia Jilid 3, hutan Indonesia memiliki variasi rotan yang tinggi. Indonesia memiliki sekitar 312 jenis rotan yang telah diidentifikasi. Dari total 13 genus rotan yang ada di dunia, 8 genus di antaranya tumbuh di Indonesia.
Berdasarkan statistik produksi kehutanan tahun 2019-2023, produksi rotan selama lima tahun terakhir masih belum stabil. Pada tahun 2019 Indonesia memproduksi sekitar 1.182.590 batang rotan. Di tahun 2020 produksi rotan turun drastis ke angka 594.944 batang. Pada tahun 2021 produksi rotan Indonesia kembali naik mencapai angka 1.607.425 batang.
Pada tahun 2022 produksi rotan Indonesia kembali mengalami penurunan ke angka 1.387.809. Pada tahun 2023 produksi rotan Indonesia meningkat ke angka 1.778.955 batang.
Berdasarkan penelitian Schmidt, L., et al (2020) produksi hasil hutan non kayu khususnya rotan, terus menurun karena adanya deforestasi dan pengalihan fungsi lahan menjadi kebun sawit. Kebun sawit kurang cocok dengan budidaya rotan dibandingkan hutan alam dan kebun karet. Produksi rotan yang berkelanjutan menjadi salah satu solusi untuk menjaga produksi rotan dan menjaga ekosistem hutan.
Baca Juga: Produksi Rotan Di Pulau Jawa Tahun 2022