Sumatra Utara Kehilangan 64 Ribu Ha Tutupan Pohon pada 2024

Selama 1 dekade terakhir, Sumatra Utara kehilangan 612 ribu ha tutupan pohon, dengan puncaknya terjadi pada 2016.

Luas Kehilangan Tutupan Pohon di Sumatra Utara

(2015-2024)
Ukuran Fon:

Pada 2024, Sumatra Utara (Sumut) mencatat kehilangan tutupan pohon seluas 64 ribu hektare (ha). Menurut Global Forest Watch, nilai tersebut turun dari tahun sebelumnya yang sebesar 65 ribu ha, namun tetap menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan.

Selama satu dekade terakhir, Sumut kehilangan 612 ribu ha tutupan pohon, dengan puncaknya terjadi pada 2016, yang mencapai 79 ribu ha tutupan pohon. Luas tutupan pohon yang hilang cenderung fluktuatif dari tahun ke tahun. Pada 2015, Sumut kehilangan 53 ribu ha tutupan pohon, yang kemudian naik 49% pada tahun berikutnya.

Memasuki 2017, luas tutupan pohon yang hilang turun menjadi 75 ribu ha, dan terus turun hingga 2020 menjadi 50 ribu ha. Pada 2021, luas tutupan pohon yang hilang kembali naik menjadi 59 ribu ha, dan mencapai 49 ribu ha pada 2022 dan 65 ribu ha pada 2023.

Baca Juga: Luas Kehilangan Tutupan Pohon Indonesia 2015-2024

Dari 2001 sampai 2024, 84% kehilangan tutupan pohon terjadi di wilayah yang dominan menyebabkan deforestasi. Permakultur menjadi faktor utama terjadinya fenomena ini. Meski permukiman permakultur dirancang meniru pola dan hubungan ekosistem alami, pembangunannya sering kali membabat habis hutan di sekitarnya.

Adapun Mandailing Natal menjadi wilayah yang paling terdampak, dengan luas kehilangan tutupan pohon mencapai 170 ribu ha, disusul Labuhanbatu Selatan dengan 160 ribu ha serta Asahan, Langkat, dan Padang Lawas yang masing-masing kehilangan 130 ribu ha tutupan pohon.

Di posisi keenam ada Labuhanbatu dengan 120 ribu ha, diikuti Simalungun (110 ribu ha), Labuhanbatu Utara (110 rib ha), Padang Lawas Utara (87 ribu ha), dan Tapanuli Selatan (87 ribu ha).

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Tapanuli Utara menjadi salah satu kabupaten yang masih terisolir hingga Senin (8/12). Bantuan masih didistribusikan lewat udara dan akses jalan dari Tapanuli Utara menuju Tapanuli Tengah melalui Sibolga masih terus dikebut.

Baca Juga: Indonesia Peringkat Ke-2 Negara dengan Deforestasi Terbesar

Sumber:

https://www.globalforestwatch.org/dashboards/country/IDN/1/?map=eyJjYW5Cb3VuZCI6dHJ1ZX0%3D

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook