Di tengah arus digitalisasi dan maraknya konten instan, kebiasaan membaca buku masih menjadi tantangan bagi banyak orang. Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan oleh GoodStats, hanya 20,7% responden yang rutin membaca buku setiap hari. Artinya, dari setiap 5 orang, hanya 1 yang memiliki kebiasaan membaca secara konsisten.
Survei ini dilakukan pada 20 Januari–10 Februari 2025 dengan melibatkan 1.000 responden dari berbagai wilayah di Indonesia. Menggunakan metode online survey, data ini diperkuat dengan diskusi kelompok (Focus Group Discussion/FGD) guna memahami lebih dalam kebiasaan membaca masyarakat.
Hasil survei menunjukkan bahwa selain 20,7% responden yang membaca buku setiap hari, ada 22,3% yang membaca setidaknya seminggu sekali, dan 24,6% yang membaca sebulan sekali. Sementara itu, 17% responden hanya membaca buku sesekali, dan 15,4% lainnya bahkan jarang menyentuh buku.
Beberapa alasan terkait rendahnya kebiasaan membaca di antaranya adalah keterbatasan waktu, kurangnya minat, serta tergesernya buku oleh media digital seperti video pendek, artikel internet, dan informasi yang mudah diakses di media sosial.
Meski demikian, sebagian responden tetap berusaha meluangkan waktu untuk membaca. Dalam hal preferensi format, 85,2% responden masih setia membaca buku cetak, sementara 43,1% telah beralih ke e-book, dan 7,1% lainnya menggunakan buku audio.
Tren ini mencerminkan tantangan literasi di Indonesia, di mana diperlukan upaya lebih untuk meningkatkan budaya membaca. Kampanye literasi, peningkatan akses terhadap buku, serta inovasi dalam penyajian bacaan menjadi langkah penting dalam mendorong minat baca masyarakat. Dengan memahami preferensi pembaca dan menyediakan berbagai pilihan bacaan, literasi di Indonesia berpotensi terus berkembang di era digital ini.
Baca Juga: Bukan Hanya Fiksi, Ini 10 Buku Nonfiksi Indonesia Terbaik yang Wajib Dibaca