Terus Turun, Simak Angka Terkini Stunting Balita Indonesia

Meski penurunan telah tejadi secara konstan, angka stunting tahun 2023 belum sesuai target. Tahun 2024, Jokowi tetapkan target angka stunting 14%.

Proporsi Stunting pada Balita Indonesia (2019-2023)

Sumber: Survei Kesehatan Indonesia
GoodStats

Gizi jadi salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Sayangnya, banyak negara termasuk Indonesia masih mengalami masalah gizi terutama pada anak. Dalam Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, terungkap bahwa angka stunting balita di Indonesia terus mengalami penurunan sejak 2019 hingga 2023.

Pada 2019, tercatat ada 27,7% balita stunting di Indonesia. Proporsi tersebut jadi yang tertinggi untuk periode 2019 hingga 2023. Pada survei tersebut, data stunting balita tahun 2020 tidak diterbitkan karena adanya pandemi Covid-19, sehingga pencatatan kembali dilakukan pada 2021.

Saat itu, terhitung ada 24,4% balita stunting di tanah air. Dibandingkan tahun 2019, terjadi penurunan sebesar 2,7%. Di tahun 2022, RI memiliki 21,6% anak stunting usia balita. Penurunan pun kembali terjadi, kali ini turun sebanyak 2,8%.

Pada 2023, persentase balita stunting mencapai yang terendah, yakni 21,5%. Meski penurunan sebanyak 0,1% terjadi dibanding tahun sebelumnya, persentase tersebut masih jauh dari target pemerintah (17,8%).

Dilihat dari data, jumlah terbanyak balita stunting di Indonesia terjadi pada 2019. Jika melihat penurunannya, tahun 2022 ada penurunan lebih besar dibanding tahun lainnya.

Dalam laporannya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengklaim Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Banten merupakan wilayah RI yang mencatat penurunan stunting terbanyak.

Hingga kini, pemerintah Indonesia masih berkomitmen untuk menurunkan proporsi stunting anak. Saat Rapat Kerja Nasional Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2023, Joko Widodo selaku Presiden RI menyampaikan target persentase untuk tahun 2024.

“Oleh sebab itu target yang saya sampaikan 14% di tahun 2024. Ini harus bisa kita capai, saya yakin dengan kekuatan kita bersama semuanya bisa bergerak. Angka itu bukan angka yang sulit untuk dicapai asal semuanya bekerja bersama-sama,” ungkap Jokowi, melansir laman resmi Kemenkes.

Guna meraih penurunan angka stunting, Kemenkes menerapkan 2 strategi intervensi. Pertama, intervensi gizi pada ibu sebelum dan saat hamil. Kedua, intervensi pada anak usia 6 hingga 23 bulan.

Baca juga: 17 Negara dengan Kemiskinan Pangan Anak Terparah di Asia Pasifik, RI Peringkat 12

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook