Tren Deflasi Berakhir, 10 Provinsi Ini Masih Alami Penurunan Indeks Harga Konsumen

BPS melaporkan Indonesia mengalami inflasi 0,08% (m-to-m), tetapi sejumlah provinsi justru mengalami deflasi, nilai tertinggi terjadi di Maluku Utara (1,05%).

10 Provinsi yang Mengalami Deflasi pada Oktober 2024

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
GoodStats

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa tahun ini Indonesia mengalami deflasi selama lima bulan beruntun, tepatnya mulai Mei hingga September lalu. Namun, tren tersebut berakhir lantaran terjadi inflasi (m-to-m) pada Oktober sebesar 0,08%, dengan penyumbang utama meliputi emas perhiasan, daging ayam ras, bawang merah, tomas, dan nasi dengan lauk.

Mengutip Kementerian Keuangan RI, deflasi merupakan fenomena ketika jumlah uang yang beredar berkurang yang umumnya dilatarbelakangi oleh melemahnya daya beli masyarakat. Hal ini kemudian menyebabkan penurunan harga barang dan jasa.

Deflasi biasanya diukur menggunakan indeks harga konsumen (IHK). IHK merupakan indeks yang menunjukkan perubahan harga barang dan jasa yang dirasakan konsumen pada periode tertentu. Pada Oktober 2024, IHK nasional tercatat sebesar 106,01, meningkat dari 105,93 pada bulan sebelumnya.

Kendati deflasi secara nasional telah usai, BPS melaporkan penurunan IHK terjadi di sepuluh provinsi, di seluruh pulau besar Indonesia, kecuali Pulau Jawa. Hal ini mencerminkan dinamika pasar yang bervariasi di setiap daerah.

Deflasi tertinggi terjadi di Provinsi Maluku Utara, nilainya mencapai 1,05%. IHK Maluku Utara pada Oktober tercatat sebesar 107,52, sementara bulan sebelumnya sebesar 108,66. Namun, apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, provinsi ini mengalami inflasi sebesar 2,20%.

Papua Pegunungan bertengger di urutan kedua. Deflasinya senilai 0,7%, dengan IHK September sebesar 110,12 menjadi 109,35 pada Oktober. Masih dari Pulau Papua, Papua Barat mengekor dengan penurunan IHK mencapai 0,59% menjadi 106,78 pada Oktober.

Gorontalo menempati posisi keempat, IHK-nya berkurang 0,57%, dari 106,12 menjadi 105,51. Kepulauan Bangka Belitung mengisi lima tertinggi, dengan nilai deflasi menjadi 0,18% akibat penurunan IHK dari 103,76 menjadi 103,57.

Secara berurutan, provinsi yang mengalami deflasi pada Oktober dilanjutkan oleh Sulawesi Tenggara (0,17%), Kalimantan Timur (0,16%), Papua Barat Daya (0,15%), Bengkulu (0,09%), dan Aceh (0,08%).

Kendati deflasi tampak menguntungkan bagi konsumen lantaran harga barang dan jasa menjadi lebih terjangkau sehingga meningkatkan daya beli uang, dampak negatif yang ditimbulkan oleh kondisi ini jauh lebih besar. Pasalnya, deflasi yang berkepanjangan menyebabkan pelaku usaha dan bisnis goyah, yang pada akhirnya memicu resesi.

Baca Juga: Indonesia Alami Deflasi 5 Bulan Berturut-turut

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook