Beberapa hal di masa depan perlu dipersiapkan jauh-jauh hari karena membutuhkan komitmen dan dana yang besar, seperti pernikahan dan masa pensiun. Sayangnya, masih ada segelintir generasi muda yang tidak menyadari hal ini.
Survei yang dilakukan Jajak Pendapat (JakPat) mengungkap kesiapan finansial warga RI untuk menghadapi masa depan dalam aspek keluarga, hubungan, pekerjaan, dan pendidikan.
Terungkap bahwa 64% masyarakat Indonesia sudah memiliki persiapan untuk membangun keluarga dan 59% mengaku telah siap untuk menikah.
Pada aspek pekerjaan, hanya 37% telah menyiapkan dana pensiun, mayoritas responden (63%) mengaku belum memikirkannya.
Di samping itu, warga RI yang telah menyiapkan dana untuk meneruskan pendidikan justru lebih sedikit jumlahnya, dengan perbandingan 28% mengaku siap dan 71% tidak siap.
Dalam laporan JakPat, terungkap bahwa kesiapan ini dipengaruhi oleh tingkat literasi keuangan masyarakat. Lebih dari 70% responden meragukan keterampilan finansial mereka dan 80% bahkan mengaku tidak pernah mengikuti kelas perencanaan keuangan.
Hanya 21% responden generasi Milenial yang mengaku pernah mengikuti kelas perencanaan keuangan, lebih banyak dari generasi X (20%) dan generasi Z (17%). Minimnya tingkat literasi keuangan ini pun menghambat mereka untuk menyiapkan masa depan, terutama dalam jangka panjang seperti masa pensiun.
Rendahnya literasi keuangan warga RI juga menyita perhatian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang kini berkomitmen untuk meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional dengan menyusun Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025.
Program ini memiliki 10 sasaran prioritas, mulai dari pelajar/mahasiswa, karyawan, Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan calon PMI, ibu rumah tangga, hingga pelaku usaha.
“Dengan memiliki literasi keuangan, mereka dapat memahami dan mengerti manajemen keuangan yang baik dan sehat, sehingga mereka pun dapat mengatasi masalah keuangan yang muncul di masa depan,” tulis JakPat dalam laporannya.
Baca Juga: Mayoritas Warga Indonesia Investasi Kurang dari Rp1 Juta per Bulan