Kecerdasan buatan atau biasa disebut AI menjadi teknologi yang mengalami pertumbuhan paling masif, baik secara penggunaan maupun pengembangan. Teknologi AI membutuhkan Big Data untuk dapat bekerja.
Big Data atau disebut juga mahadata merupakan sebuah istilah untuk segala kumpulan data dengan jumlah yang besar. Mahadata memiliki struktur yang jauh lebih rumit daripada kumpulan data biasa, sehingga perlu diolah kembali sebelum dapat digunakan sebagai basis informasi teknologi AI.
Menurut World Economic Forum dalam laporan bertajuk Future of Jobs Report 2025, keterampilan AI dan Big Data, menjadi keterampilan dengan pertumbuhan permintaan tertinggi dalam lima tahun kedepan. Diprediksi dalam lima tahun ke depan, permintaan untuk keterampilan AI dan Big Data akan meningkat sebanyak 87%.
Permintaan akan keterampilan AI dan Big Data juga diprediksi akan meningkat di beberapa bidang tertentu. Bidang kedirgantaraan dan otomotif, serta bidang telekomunikasi mengalami lonjakan permintaan keterampilan AI dan Big Data paling tinggi, mencapai 100% dalam lima tahun ke depan.
Jasa profesional menempati urutan ketiga dengan peningkatan permintaan sebesar 98%. Jasa teknologi dan informasi, serta manajemen dana pensiun dan asuransi berada di peringkat keempat dan lima dengan nilai yang sama yaitu sebesar 97%.
Jasa finansial dan pasar modal duduk di peringkat keenam dengan kenaikan permintaan sebesar 95%. Bidang transportasi dan rantai pasok berada di peringkat selanjutnya dengan kenaikan permintaan di angka 94%. Sektor kesehatan mencatatkan kenaikan 92%. Bidang energi dan utilitas, serta sektor publik dan pemerintahan menutup sepuluh besar dengan peningkatan permintaan sebesar 90%.
Laporan tersebut didasarkan pada survei yang menargetkan 1.000 pemberi kerja pada akhir 2024 yang merepresentasikan 14 juta pekerja yang tersebar di dalam 22 klaster industri dan 55 klaster ekonomi.
Baca Juga: Indonesia Mulai Unjuk Gigi di Ranah AI, Bersanding dengan Negara Maju Lainnya