Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut populasi kendaraan listrik di Indonesia melonjak signifikan hingga 78% pada 2024. Total kendaraan listrik yang terdaftar mencapai 207 ribu unit, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 116 ribu unit pada 2023.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menjelaskan bahwa perkembangan ekosistem kendaraan listrik semakin pesat, berkat berbagai kebijakan strategis pemerintah yang mendukung sektor ini.
“Perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia ini semakin tumbuh, dengan kapasitas yang jauh melampaui perkembangan pasar. Hal ini juga didorong oleh berbagai kebijakan strategis dari pemerintah,” jelas Agus pada Kamis (24/4/2025).
Meski begitu, riset yang digarap Populix pada 15-25 Maret 2024 menunjukkan bahwa masih ada sejumlah kekhawatiran di kalangan pengguna kendaraan listrik. Survei yang melibatkan 350 pemilik kendaraan listrik di Indonesia ini mengungkapkan beberapa masalah yang masih dirasakan sebagian besar responden.
Sebanyak 65% responden mengaku khawatir dengan sisa daya baterai selama perjalanan, sementara 61% merasa jarak tempuh kendaraan listrik yang terbatas menjadi salah satu hambatan utama. Selain itu, 49% responden juga mencemaskan keterbatasan bengkel yang menerima perbaikan kendaraan listrik, meskipun kerusakan yang terjadi bersifat non-listrik.
Masalah lain yang dihadapi adalah keterbatasan infrastruktur pengisian daya. Sebanyak 43% responden mengungkapkan kekhawatiran terkait hal ini, sementara 42% mencatat bahwa lokasi stasiun pengisian yang sedikit dan jaraknya yang jauh menjadi kendala yang menghambat penggunaan kendaraan listrik. Faktor harga yang lebih mahal dibandingkan kendaraan konvensional juga menjadi kekhawatiran bagi 33% responden.
Tak hanya itu, 27% responden menilai akses terbatas terhadap kendaraan listrik di beberapa daerah, sedangkan 26% merasa terbatas oleh pilihan jenis dan model kendaraan yang ada di pasaran.
Tantangan lainnya datang dari 23% responden yang merasa khawatir dengan waktu tunggu layanan/servis yang butuh waktu lebih lama, serta 22% yang merasa cemas akan kemungkinan baterai kendaraan listrik yang bengkak atau bocor.
Data ini dapat menjadi rujukan, baik bagi calon konsumen kendaraan listrik, perusahaan listrik untuk mengatasi keluhan pengguna maupun pemerintah guna menginisiasi regulasi yang diperlukan dalam rangka mendukung transformasi kendaraan listrik di Indonesia.
Baca Juga: 10 Mobil Listrik Terlaris di Indonesia Maret 2025