Berdasarkan laporan Indikator Kesejahteraan Rakyat 2024 oleh Badan Pusat Statistik (BPS), mayoritas kepala rumah tangga (KRT) miskin memiliki usaha sendiri atau dibantu oleh buruh tidak tetap, proporsinya mencapai 46,33%.
Sementara itu, kepala rumah tangga miskin yang setara dengan buruh, karyawan, pegawai, dan pekerja menyumbang persentase sebesar 38,16%.
Secara umum, kepala rumah tangga penduduk miskin banyak bekerja di sektor pertanian. Sebesar 48,86% kerja di pertanian, diikuti dengan sektor industri 17,96%, lalu sektor lainnya dengan 21,11%.
Lebih lanjut, dengan proporsi yang berbeda jauh dari kepala rumah tangga yang mempunyai usaha dengan bantuan buruh tidak dibayar, kepala rumah tangga dengan bantuan buruh yang dibayar hanya menyentuh angka 2,25%.
Selain itu, kepala rumah tangga yang membantu keluarganya atau pekerja keluarga ada sebanyak 1,2% dan mereka juga tidak dibayar.
Data juga mencatat bahwa terdapat 12,07% kepala rumah tangga yang tidak bekerja (pengangguran) di 2023. Jumlahnya naik dari tahun 2022 yang sebesar 11,03%, namun turun dari 2021 yang mencapai 12,90%.
Pada 2023, persentase kepala rumah tangga yang tidak bekerja lebih banyak ditemukan di perkotaan daripada perdesaan, yaitu 15,01% berbanding 9,55%.
Baca Juga: Di Papua, Lebih dari 90% Perempuan jadi Kepala Rumah Tangga