31% Female Breadwinner di Indonesia Berstatus Janda

Kelompok female breadwinner dengan status perkawinan cerai mati atau cerai hidup cenderung punya beban ekonomi lebih berat.

Persentase Female Breadwinner Berdasarkan Status Perkawinan 2024

Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)
GoodStats

Perempuan pencari nafkah utama atau female breadwinners menjadi bagian penting dari struktur sosial dan ekonomi keluarga di Indonesia. Meski jumlahnya belum dominan, keberadaan mereka mencerminkan dinamika yang semakin kompleks dalam peran gender dan kontribusi ekonomi rumah tangga.

Pada tahun 2024, laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa sebanyak 14,37% dari total pekerja di Indonesia merupakan female breadwinners. Artinya, sekitar 1 dari 10 pekerja perempuan memikul tanggung jawab utama dalam menopang kehidupan keluarga. Mereka tidak hanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan pribadi, tetapi juga menjadi tumpuan finansial bagi anggota keluarga lainnya.

Peran mereka terbagi dalam dua kategori, yakni sebagai satu-satunya pencari nafkah dalam keluarga atau sebagai kontributor pendapatan terbesar. Meski begitu, tantangan yang dihadapi masing-masing perempuan ini bisa berbeda, terutama jika dilihat dari status perkawinan mereka.

Mayoritas female breadwinners di Indonesia, yakni sebesar 51,36%, berada dalam status kawin. Kelompok ini umumnya masih memiliki peluang mendapatkan sokongan ekonomi tambahan dari pasangan. Sementara itu, 17,46% female breadwinners berstatus belum kawin, yang berarti harus sepenuhnya mandiri secara finansial. Tantangan serupa juga dihadapi oleh mereka yang berstatus cerai hidup (8,89%) maupun cerai mati (22,29%).

Jika digabungkan, jumlah female breadwinners yang berstatus janda karena cerai hidup maupun cerai mati mencapai 31,18%. Kelompok ini kemungkinan memiliki beban ekonomi yang lebih berat, terutama jika mereka juga harus membesarkan anak tanpa pasangan.

Dari sisi struktur rumah tangga, data menunjukkan bahwa sebagian besar female breadwinners tinggal dalam keluarga dengan jumlah anggota yang bervariasi. Sebanyak 24,89% tinggal bersama tiga anggota keluarga, sementara 23,59% tinggal dalam rumah tangga dengan dua anggota. Jumlah rumah tangga dengan empat anggota menyusul di angka 20,44%. Di sisi lain, 16,32% dari mereka hidup sendiri, dan 9,52% bertanggung jawab atas lima anggota keluarga. Sebanyak 5,24% bahkan tinggal dalam rumah tangga besar dengan enam anggota atau lebih.

Baca Juga: BPS: Makin Tinggi Pendidikan, Makin Kecil Peluang Perempuan Jadi Tulang Punggung Keluarga

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook