Browser atau peramban masih menjadi gerbang utama bagi masyarakat global dalam mengakses berbagai layanan internet. Data Statcounter menunjukkan bahwa per Mei 2025, Google Chrome tetap memimpin pasar dengan dominasi sebesar 65,94%. Angka ini menegaskan posisi Chrome sebagai browser pilihan utama sebagian besar pengguna internet di dunia.
Safari menempati posisi kedua dengan pangsa pasar 17,58%. Peramban bawaan perangkat Apple ini mempertahankan basis penggunanya yang kuat, terutama dari pengguna iPhone, iPad, dan Mac. Di urutan ketiga, Microsoft Edge mencatatkan angka 5,39%, disusul Firefox yang masih bertahan di angka 2,48%, dan Samsung Internet dengan 2,22%.
Di luar lima besar, beberapa nama lain masih menunjukkan eksistensinya. Opera menguasai 1,95% pangsa pasar global, diikuti Android Browser sebesar 1,01%. UC Browser yang sempat populer di kalangan pengguna Android di Indonesia pada pertengahan 2010-an, kini hanya menyisakan 0,8%. Sementara itu, Yandex Browser tercatat dengan angka 0,4%.
Dominasi Chrome tak lepas dari kombinasi performa, kemudahan penggunaan, dan ekosistem fitur yang mendukung berbagai kebutuhan pengguna. Berdasarkan ulasan TechNorms, salah satu faktor utama yang membuat Chrome begitu disukai adalah ketersediaan ekstensi yang sangat beragam yang bisa disesuaikan untuk berbagai keperluan, mulai dari pemblokir iklan hingga alat bantu produktivitas.
Tampilan Chrome yang bersih dan intuitif membuatnya mudah dipahami bahkan oleh pengguna baru. Fitur Omnibox yang menggabungkan fungsi bilah alamat dan pencarian juga membuat pengalaman menjelajah internet menjadi lebih cepat dan efisien. Ditambah lagi, Chrome memiliki Task Manager internal yang memungkinkan pengguna memantau konsumsi sumber daya oleh tiap tab dan ekstensi yang sedang berjalan.
Dengan seluruh keunggulan tersebut, tidak mengherankan jika Chrome masih mendominasi pasar browser global hingga pertengahan tahun 2025.
Baca Juga: Daftar Browser Terpopuler di Indonesia 2025, Chrome Nomor 1