66% Publik RI Masih Andalkan Pertalite sebagai BBM

Meski diwarnai isu campuran etanol, Pertalite (66,3%) menjadi jenis BBM yang paling sering dipakai publik, jauh di atas Pertamax (27%) dan Pertamax Turbo (4,2%).

Jenis Bahan Bakar yang Digunakan Publik RI

(Tahun 2025)
Ukuran Fon:

Berdasarkan survei Kedai Kopi, sebanyak 66,3% publik menggunakan Pertalite sebagai bahan bakar utama kendaraan mereka. Angka ini jauh mengungguli jenis bahan bakar minyak (BBM) lain, menandakan bahwa mayoritas publik masih mengandalkan BBM dengan RON 90 ini.

Pertamax (RON 92) berada di posisi berikutnya dengan proporsi publik yang memakainya sebesar 27% responden. Sementara itu, bahan bakar dengan kualitas oktan lebih tinggi, yaitu Pertamax Turbo (RON 98) hanya digunakan oleh 4,3% publik.

RON (Research Octane Number) sendiri merupakan angka yang menunjukkan tingkat ketahanan bahan bakar terhadap detonasi dini (knocking) di ruang bakar mesin. Semakin tinggi angka RON, semakin lambat bahan bakar terbakar dan semakin baik kemampuannya menahan tekanan tinggi di mesin.

Dengan kata lain, bahan bakar dengan RON tinggi seperti Pertamax Turbo lebih ideal untuk mesin modern dengan rasio kompresi tinggi karena mampu menghasilkan tenaga lebih besar dan pembakaran yang lebih bersih.

Sebaliknya, bahan bakar dengan RON rendah seperti Pertalite lebih cocok untuk kendaraan dengan mesin standar, tetapi menghasilkan emisi yang lebih besar dan efisiensi yang lebih rendah.

Adapun kendaraan listrik baru digunakan 2,3% responden, menunjukkan adopsi yang masih sangat terbatas di tengah dorongan transisi energi bersih. Sedangkan sebanyak 0,1% responden memilih tidak menyebutkan jenis bahan bakar yang digunakan.

Tingginya penggunaan Pertalite mengindikasikan bahwa sebagian besar publik masih bergantung pada bahan bakar bersubsidi yang lebih terjangkau, meskipun memiliki kadar oktan yang lebih rendah.

Di tengah ramainya isu yang beredar bahwa Pertalite mengandung etanol, PT Pertamina Patra Niaga menegaskan produk Pertalite tidak diproduksi dengan campuran etanol. Penjabat (Pj) Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Roberth Dumatubun menjelaskan bahwa Pertalite berasal dari hasil pencampuran komponen hidrokarbon eks kilang (gasoline base), bukan bioetanol

Ia juga menyoroti adanya kesalahpahaman akibat percobaan mencampur Pertalite dengan air. Menurutnya, munculnya dua lapisan cairan pada beberapa uji publik tidak dapat dijadikan sebagai bukti adanya etanol. Secara ilmiah, bensin memang bersifat nonpolar, sehingga tidak dapat bercampur dengan air yang bersifat polar.

"Munculnya lapisan di bawah setelah dikocok adalah air dan sedikit komponen gasoline, yang memiliki sifat kepolaran, yang memang bisa larut sebagian. Fenomena ini alami dan dapat terjadi pada seluruh jenis bensin di dunia," ungkapnya dalam keterangan di Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Pengambilan data dalam survei bertajuk Survei Pergeseran Perilaku Konsumsi dan Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah ini dilakukan pada 14-19 Oktober 2025 dengan melibatkan 884 responden yang sebagian besar terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Sumatra. Adapun metode yang digunakan adalah online survey dengan Computerized Assisted Self Interview (CASI).

Baca Juga: Persentase Kandungan Etanol pada Produk-produk BBM Pertamina

Sumber:

https://kedaikopi.co/survei-perilaku-konsumsi-daya-beli-masyarakat-kelas-menengah/

https://www.tempo.co/ekonomi/pertamina-patra-niaga-bantah-pertalite-mengandung-etanol-2077550

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook