7 Alternatif Make Up dan Personal Care Pengganti yang Diboikot Pilihan Orang Indonesia

Wardah menduduki posisi teratas di antara pilihan orang Indonesia sebagai brand make up dan personal care alternatif untuk menggantikan merek yang boikot..

7 Alternatif Make Up dan Personal Care Pengganti yang Diboikot Pilihan Orang Indonesia

Sumber: Jakpat (19-20 Februari 2024)
GoodStats

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 yang berisi Hukum Dukungan bagi Palestina.

Kepala Badan Penjaminan Produk Halal (BPJPH) mengatakan dalam aksi boikot, yang dilarang bukanlah produknya tetapi tindakan membelinya. Masyarakat diimbau untuk tidak membeli produk yang mendukung agresi Israel terhadap Palestina.

Dengan melakukan boikot, diharapkan hasil penjualan perusahaan atau brand-brand yang terafiliasi dengan Israel tidak bisa mendanai negara ini untuk melakukan serangan ke Palestina, seperti membantu untuk membeli amunisi perang.

Salah satu produk yang diboikot adalah make up dan personal care. Berdasarkan laporan survei Jakpat terhadap 577 responden, ditemukan bahwa umumnya responden (67%) mengakui bahwa mereka tidak akan lagi mengonsumsi make up dan personal care yang boikot, terutama para Milenial.

Dalam survei tersebut, dari 309 responden ditemukan bahwa Wardah menduduki posisi teratas di antara pilihan responden sebagai merek make up dan personal care alternatif untuk menggantikan merek yang boikot. Produk ini menjadi favorit semua kelompok usia, yakni Gen Z sebanyak 28%, Milenial 23%, dan Gen X 20%.

Sementara itu, di posisi kedua, Gen Z lebih memilih menggunakan Kahf (15%), para Milenial memilih Sariayu (15%), dan Gen X lebih suka Mustika Ratu (14%).

Meski umumnya responden dalam survei yang dilakukan pada 19-20 Februari 2024 ini mengaku tidak akan menggunakan produk yang diboikot lagi, tetapi terdapat sebagian responden yang berpotensi menggunakan produk tersebut di kemudian hari.

Pertimbangan responden yang memungkinkan menggunakan produk yang diboikot adalah karena produk tersebut suitable (47%), memiliki kualitas yang bagus (18%), terlanjur memiliki produknya (8%), dan karena perusahaan tersebut sudah tidak mendukung Israel (4%).

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook