81 dari 100 Anak Muda Akui Media Sosial Pengaruhi Kesehatan Mentalnya

Sebanyak 81 dari 100 orang mengaku konten media sosial memengaruhi kondisi mentalnya.

Apakah Penggunaan Media Sosial Memengaruhi Harga Diri dan Kesehatan Mental?

Sumber: Patricia dkk (2024)
GoodStats

Berdasarkan penelitian Patricia dkk. (2024), 81% responden berusia 15-26 tahun mengaku konten di media sosial memengaruhi kesehatan mental dirinya. Sebanyak 81% yang mengaku melihat konten status (story) seseorang di media sosial berujung pada membandingkan diri dengan orang lain. Hal ini memengaruhi harga diri mereka yang mengakibatkan insecure.

Lebih lanjut, penelitian tersebut mengungkapkan bahwa 85% merasa penggunaan media sosial yang berlebihan membuat diri menjadi stres dan cemas. Sementara itu, 15% sisanya tidak merasa bahwa media sosial memengaruhi kesehatan mental mereka.

Konten sedih dalam media sosial dapat membuat diri terpengaruh menjadi sedih. Sebanyak 83% responden mengaku merasa sedih setelah menonton konten sedih di media sosial. Mereka sedih karena merasa konten tersebut relevan (dekat) bagi mereka.

Oleh karena mereka yang terganggu kesehatan mentalnya karena media sosial menunjukkan keinginan untuk berhenti menggunakan media sosial. Sebanyak 76% mengaku bahwa beristirahat menggunakan media sosial membuat perasaan (mood) mereka menjadi lebih positif (tenang).

Meskipun media sosial memengaruhi kesehatan mental, sebanyak 85% responden menyatakan lebih termotivasi dan bersemangat setelah melihat konten motivasi hidup di media sosial. Hal ini menunjukkan bahwa media sosial tidak hanya memiliki sisi negatifnya saja.

Kesehatan mental penting diperhatikan karena berpengaruh pada aktivitas sehari-hari. Kesehatan mental yang baik memungkinkan seseorang untuk menghadapi tekanan dan tantangan serta bekerja lebih produktif. Mereka dapat merasa bahagia, puas, dan memiliki pandangan hidup yang positif.

Menjaga kesehatan mental dapat mencegah munculnya gangguan mental yang lebih serius, seperti depresi, kecemasan berlebihan, atau gangguan stres pasca trauma (PTSD).

Baca Juga: 10 Provinsi dengan Angka Depresi Tertinggi

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook