93% Fasilitas Kesehatan Jiwa Hanya Tersedia di Perkotaan

Sebanyak 93,22% fasilitas kesehatan berada di daerah perkotaan, hanya 6,78% yang terletak di perdesaan.

Proporsi Jumlah Fasilitas Kesehatan Jiwa Menurut Wilayah

(Tahun 2025)
Ukuran Fon:

Dahulu, isu kesehatan mental sering kali dianggap tabu sehingga jarang dibicarakan hingga bahkan diabaikan oleh masyarakat. Seiring dengan perkembangan informasi mengenai kesehatan mental yang disebarluaskan melalui internet, masyarakat saat ini mulai menyadari bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.

Kesadaran dan perhatian ini pun semakin didorong dengan usaha-usaha pemerintah yang membuat fasilitas kesehatan jiwa lebih aksesibel dibandingkan dahulu. Seperti puskesmas yang kini memiliki layanan kesehatan jiwa melalui konsultasi, konseling, dan terapi. Tak hanya puskesmas, kini layanan kesehatan jiwa di rumah sakit maupun biro kesehatan biayanya telah dijamin oleh BPJS Kesehatan.

Sayangnya, masih ada ketimpangan dalam jumlah fasilitas kesehatan jiwa berdasarkan wilayah. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 93,22% fasilitas kesehatan berada pada daerah perkotaan. Fasilitas kesehatan jiwa masih terpusat di Pulau Jawa, terutama di kota-kota besar seperti kota Bandung, Bogor, Depok, dan Bekasi untuk provinsi Jawa Barat serta Semarang dan Surakarta untuk provinsi Jawa Tengah.

Sedangkan, hanya 6,78% fasilitas kesehatan jiwa yang berada di perdesaan. Padahal, prevalensi penderita gangguan perilaku dan emosional serta korban bunuh diri lebih tinggi di daerah perdesaan dengan persentase yang mencapai 52,91%. Data ini menunjukkan bahwa banyak masyarakat perdesaan membutuhkan fasilitas kesehatan jiwa.

Tetapi realitanya, fasilitas kesehatan jiwa yang terbatas di daerah perdesaan belum mampu untuk memberikan layanan yang maksimal dan menjangkau lebih banyak masyarakat desa. Kondisi ini diperparah oleh beban biaya dan jarak yang harus ditempuh pasien desa ke rumah sakit.

Untuk itu, diperlukan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta lembaga keagamaan untuk membangun fasilitas kesehatan jiwa yang memadai untuk dapat mengurangi prevalensi masalah perilaku dan emosional serta korban bunuh diri di perdesaan.

Baca Juga: 77% Publik Puas dengan Pelayanan BPJS Kesehatan

Sumber:

https://www.bps.go.id/id/publication/2025/06/30/315f265c272f6a38f920d65c/cerita-data-statistik-untuk-indonesia---potret-masalah-perilaku-dan-emosional-di-indonesia--siapa-yang-paling-rentan-.html

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook