Angka Anak Tidak Sekolah di Indonesia Masih Tinggi

Angka anak tidak sekolah tercatat semakin tinggi pada kelompok umur yang lebih tua.

Angka Anak Tidak Sekolah 2020-2024

Sumber: BPS (Badan Pusat Statistik)
GoodStats

Pada tanggal 24 Januari lalu, dunia memperingati hari pendidikan internasional. Tanggal tersebut resmi ditetapkan sebagai hari pendidikan internasional pada sidang umum perserikatan bangsa-bangsa (PBB) tahun 2018. Hari pendidikan internasional diharapkan dapat menjadi pengingat untuk seluruh negara untuk membangun sistem pendidikan yang inklusif dan setara di semua tingkat.

Sayangnya, dalam suasana hari pendidikan internasional, masih banyak anak Indonesia yang belum bisa bersekolah. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) anak tidak sekolah adalah penduduk usia jenjang pendidikan tertentu yang tidak sedang bersekolah. Penduduk yang sedang prasekolah dianggap sebagai bersekolah. Penduduk usia 16-18 tahun yang tidak bersekolah lagi namun telah memiliki ijazah SMA/SMK sederajat ke atas masuk kategori bersekolah. Umur yang digunakan dalam perhitungan indikator ini adalah umur pada saat awal tahun pembelajaran.

Dalam 5 tahun terakhir, angka anak tidak sekolah untuk kelompok umur 7-12 tahun cenderung stagnan di kisaran 0,6%. Persentase anak tidak sekolah pada tahun 2023 dan 2024 bahkan tidak mengalami perubahan, stagnan di angka 0,67%.

Angka anak tidak sekolah di kelompok umur 13-15 tahun juga cenderung stagnan dalam 5 tahun terakhir, namun persentase anak tidak sekolah di kelompok umur ini lebih tinggi dibandingkan kelompok umur 7-12 tahun.

Dari tahun 2020 ke 2021, angka tidak sekolah di kelompok ini mengalami penurunan dari 7,31% ke 6,77%, kemudian sedikit naik pada tahun 2022 ke angka 6,94%. Dua tahun berselang, angka anak tidak sekolah berangsur turun menjadi 6,93% pada 2023, dan 6,37% pada 2024.

Kelompok umur 16-18 tahun memiliki persentase yang tertinggi di antara kelompok lainnya. Dapat dilihat bahwa semakin tinggi usia anak, maka angka tidak sekolah akan semakin tinggi.

Dari tahun 2020 ke tahun 2021, angka anak tidak sekolah pada kelompok ini mengalami penurunan dari 22,31% ke 21,47%. Memasuki tahun 2022 angka anak tidak sekolah kembali meningkat ke angka 22,52%. Pada dua tahun terakhir persentase tidak sekolah pada kelompok ini berhasil turun ke angka 21,61% pada 2023, dan 19,20% pada 2024.

Baca Juga: 70,56% Sosialisasi Pendidikan Antikorupsi pada Anak Berasal dari Keluarga

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook