Menurut Brand Finance, di tahun 2015 Apple menempati peringkat pertama sebagai merek paling bernilai di seluruh dunia dengan nilai US$128,3 miliar. Tahun berikutnya, Apple berhasil mempertahankan peringkatnya dengan nilai brand sebesar US$145,9 miliar.
Tahun 2017, peringkat Apple turun menjadi peringkat kedua dengan nilai sebanyak US$107,1 miliar. Peringkat tersebut bertahan di tahun 2018 dengan nilai US$146,3 miliar. Begitu pula di tahun 2019, Apple masih berada di peringkat kedua dengan nilai US$153,6 miliar.
Peringkat tersebut menurun di tahun 2020 seiring dengan turunnya nilai Apple menjadi US$140,5 miliar. Setelah mengalami penurunan peringkat dan nilai, Apple kembali bangkit di tahun 2021 dengan nilai sebanyak US$263,3 miliar dan kembali menempati peringkat pertama.
Tahun 2022, Apple tetap di peringkat pertama dengan nilai US$355 miliar. Tetapi, peringkat tersebut kembali turun menjadi yang kedua dengan nilai US$297,5 miliar di tahun 2023.
Selanjutnya, di tahun 2024 Apple kembali merebut peringkat pertamanya dengan nilai sebanyak US$516,5 miliar. Tahun berikutnya di 2025, Apple tetap di peringkat pertama dengan nilai US$574,5 miliar.
Kesuksesan dan konsistensi merek Apple menjadi tiga merek teratas paling bernilai di dunia selama satu dekade tentu tak lepas dari peran setia pelanggan mereka.
“Apple telah mengembangkan nilai mereknya melalui strategi diversifikasi dan premium, beralih dari ketergantungan yang besar pada penjualan iPhone menjadi penjualan perangkat wearable dan menyediakan layanan berlangganan seperti Apple TV. Berdasarkan hasil riset kami, lebih dari 50% responden mengakui bahwa harga produk Apple memang mahal, tetapi harga tersebut memang sepadan, membuat merek memiliki kemampuan untuk menetapkan harga premium,” ucap David Haigh, Direktur dan CEO dari Brand Finance, mengutip dari Brand Finance, Rabu (17/1/2024).
Baca Juga: 10 Perusahaan Paling Bernilai di Dunia 2024, Apple Jawaranya!